Choose a Bible Book or Range
Type your text here
Ignore Case
Highlight Results

Rabu, 25 Januari 2012

KEMENANGAN ATAS PENCOBAAN

Bacaan Firman
Bacalah 1 Korintus 10:1-13.
Pertanyaan renungan:
1. Hal apakah yang diinginkan oleh Paulus agar kita ketahui benar-benar? (ayat 1-5).
2. Sebutkan contoh-contoh pencobaan yang dituliskan oleh Paulus bagi kita? (ayat 6-11).
3. Apa jaminan kemenangan kita atas pencobaan? (ayat 12-13).
Orang Kristen tak boleh memaafkan dosa dengan dalih apapun. Karena banyak yang sudah lahir baru, tapi terus-menerus berdosa dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan (Rom 6:1). Roh Kudus menyatakan bahwa Allah menyediakan kasih karunia bagi kita untuk mengatasi pencobaan dan menang atas dosa (Wahyu 2:7,17,26). Ada dua cara: (a). Dia tidak mengizinkan kita dicobai melampaui kekuatan kita. (b). Dia menyediakan jalan keluar bagi kita agar kita bertahan dalam pencobaan dan mengalahkan dosa (2Tes 3:3). Kasih karunia Allah (Ef 2:8-10; Tit 2:11-14), darah Yesus Kristus (Ef 2:13; 1 Pet 2:24), Firman Allah (Ef 6:17; 2 Tim 3:16-17); kuasa Roh di dalam kita (Tit 3:5-6; 1 Pet 1:5) dan doa syafaat Kristus di sorga bagi kita untuk melawan dosa dan kuasa roh jahat (Ef 6:10-18; Ibr 7:25). Jika kita menyerah pada dosa, berarti kita gagal melawan keinginan daging kita yang berdosa dengan kuasa Roh (Rom 8:13-14; Gal 5:16,24; Yak 1:13-15). "Kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh" (2 Pet 1:3), dan, "hidup layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, ... memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik ..."(Kol 1:10-11). Proses ini membuat kita belajar mengandalkan Tuhan. Seberat apapun persoalan kita, Tuhan mempersiapkan kapasitas rohani yang lebih besar lagi. Tuhan hadir lewat proses untuk memurnikan kita. Orang yang lulus proseslah yang bisa naik ke level berikut.
Renungan firman:
Apakah hari ini Anda mengalami kemenangan atas pencobaan yang Anda alami? Ceritakan di komsel apa pengalaman saat menghadapi pencobaan. Praktek saling mendoakan di komsel Anda.

Selasa, 24 Januari 2012

KETAATAN MEMBAWA KITA PADA PERTUMBUHAN ROHANI

Bacaan Firman
Bacalah Kejadian 19:1-29
Pertanyaan renungan :
1. Apa yang diperintahkan Tuhan kepada Lot? (ayat 12-13, 17).
2. Bagaimana respon Lot ketika mendengar perintah Tuhan? (ayat 14-15).
3. Mengapa Tuhan ingin menyelamatkan Lot dan keluarganya? (ayat 29).
Pada waktu Sodom hendak dimusnahkan, Tuhan memerintahkan Lot untuk melarikan diri ke ‘pegunungan’ (Kej 19:17 – Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang, “Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap”). Inilah cara kerja Tuhan, yang seringkali memerintahkan kita untuk meninggalkan ‘dunia lama’ dan mengeluarkan kita dari sana. Ia memerintahkan kita pergi ke pegunungan, sebuah tempat yang lebih tinggi. Ketidaktaatan akan melahirkan banyak masalah di dalam hidup kita. Masalah kita adalah ketidaktaatan. Karena ketidaktaannya kepada Tuhan, Lot menawar bagaimana kalau ia pergi ke Zoar, sehingga ia jatuh dalam dosa amoral (incest) dengan kedua anak perempuannya. Kedua anak perempuannya melahirkan suku Moab dan Amon, yang akhirnya menjadi musuh bebuyutan suku Israel. Naik ke gunung memang susah dan berat, berat bagi badan dan beban bagi kedua kaki kita. Tetapi, tidak ada perjalanan yang mudah untuk tiba di puncak. Meski berat, Tuhan membawa kita naik ke atas. Kita harus taat, seberat apapun perjalanan itu. Apakah Anda sudah taat kepada Tuhan? Apakah yang menghalangi Anda untuk taat kepada Tuhan?
Renungan firman
Hal apakah yang Anda alami ketika mempraktekkan ketaatan? Kesulitan-kesulitan apakah yang Anda alami ketika mempraktekkan ketaatan? Bagikan dengan anggota komsel Anda.

MATI TERHADAP DOSA

Senin, 23/01/2012 
Bacaan Firman
Bacalah Roma 6:6-11
Pertanyaan renungan
1. Apakah Anda sudah mati terhadap dosa?
2. Apa artinya mati terhadap dosa?
Pernahkah Anda melihat orang mati yang masih tergoda dengan dosa? Tentunya kita tidak akan pernah melihat hal yang seperti itu. Renungan firman Tuhan hari ini dari Roma 6:6-11, “Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia. Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.” Apakah kita rindu untuk mengalami firman Tuhan ini di dalam hidup kita? Jika ya, maka doakan dan akuilah kebenaran firman Tuhan ini sampai roh Anda menangkap apa yang dimaksudkan oleh firman Tuhan. Ketika kita tahu tentang kebenaran, maka kebenaran itu akan memerdekakan kita dari dosa. Orang yang menyadari bahwa kekuatan untuk mengatasi godaan dosa datang dari pengenalan akan kematian, penguburan dan kebangkitan Kristus, maka kita akan benar-benar mengalami kemenangan atas dosa. Adakah dosa yang masih mengikat hidupmu?
Renungan firman
Sudahkah Anda mengalami kebenaran tentang mati terhadap dosa? Pergumulan apakah yang masih Anda hadapi untuk mengatasi dosa? Doakanlah bersama di komsel.

Minggu, 22 Januari 2012

Tujuan Ilahi Membutuhkan Iman

Bacaan Hari ini :
Ibrani 11:6 "Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia."
_________________________________________

Tujuan ilahi ditetapkan melalui iman.
Alkitab mengatakan, "Tanpa iman, adalah mustahil untuk menyenangkan Tuhan."
Dalam rangka untuk menyenangkan Tuhan, kita harus menetapkan tujuan yang membutuhkan iman.

Apa artinya ini?
Ini berarti kita harus menetapkan tujuan yang lebih besar dari yang dapat kita capai sendiri.

Sebagai contoh, saya ingin Anda untuk menetapkan tujuan dalam hal kesehatan untuk tahun ini.
Seperti yang sudah saya katakan, jika Anda tidak memiliki tujuan dalam kesehatan, maka tujuan Anda adalah untuk tetap sama atau bertambah buruk.
Untuk bergerak maju -- untuk menjadi lebih sehat -- Anda harus menetapkan tujuan dalam kesehatan Anda.

Katakanlah Anda perlu menurunkan berat badan.
Jika Anda mengatakan, "Tujuan saya adalah untuk turun 1 kg" -- yah ... Anda tahu Anda bisa lebih baik dari itu.
Tetapkan tujuan berdasarkan apa yang Tuhan beritahukan untuk Anda lakukan dan saya tidak meragukan bahwa tujuan itu yang akan mengharuskan Anda untuk tetap tergantung pada Yesus.

Anda belum benar-benar percaya Tuhan sampai Anda mencoba untuk melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan kecuali kuasa-Nya bekerja dalam hidup Anda.
_________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Keluaran 4-6; Matius 14:22-36
_________________________________________

Tujuan yang diberkati Tuhan adalah tujuan yang membuat Anda semakin bergantung pada kuasa Tuhan untuk mencapainya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
_________________________________________

ANUGERAH BERNAMA KESEMPATAN

Bacaan: Bilangan 26:1-65
Hitunglah jumlah segenap umat Israel, yang berumur dua puluh tahun ke atas menurut suku mereka, semua orang yang sanggup berperang di antara orang Israel (Bilangan 26:2)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: Kejadian 30-31
------------------------------------------------------------------
Hung Ba Le tidak pernah menyangka ada kesempatan baginya untuk membangun hidup baru di AS. Ketika berusia 5 tahun, kondisi negeri memaksa orang tuanya menghanyutkan Hung ke laut lepas, hingga akhirnya ia terdampar di Amerika. Si "Manusia Perahu", demikian Hung dikenal, tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ia terima, 34 tahun kemudian ia kembali ke negerinya sebagai warga negara AS berdarah Vietnam pertama yang menjadi komandan kapal perang AS, USS Lassen.

Generasi muda Israel juga menerima anugerah yang bernama "kesempatan". Sensus yang kita baca hari ini adalah sensus kedua yang dilakukan Musa atas perintah Tuhan (63), untuk menghitung jumlah pasukan Israel yang siap berperang (2). Mereka telah tiba di tepi sungai Yordan dekat Yerikho, siap memasuki tanah Kanaan. Para orangtua mereka tidak memiliki kesempatan ini (lihat Bilangan 14:34-35). Perhatikan hasil sensus yang tidak jauh berbeda dengan generasi sebelumnya (bandingkan dengan Bilangan 3), dan murka Tuhan di pasal 25. Generasi ini tidak lebih banyak atau lebih siap memasuki tanah Kanaan. Kalau mereka akhirnya berhasil menempati tanah Kanaan, sungguh itu anugerah Tuhan semata.

Kesempatan-kesempatan apa yang dianugerahkan Tuhan bagi kita selama ini? Salah satu yang paling berharga adalah kesempatan mengenal Kristus dan menerima pengampunan melalui salib-Nya. Kita yang berdosa dan selayaknya binasa, kini berkesempatan hidup sebagai anak-anak-Nya. Sudahkah kita menyambut anugerah itu dengan hidup mengenal, mengasihi, dan berkarya bagi Raja semesta, setiap hari? --ENO
------------------------------------------------------------------
KESEMPATAN MENJADI ANAK TUHAN SUNGGUH BERHARGA
SUDAHKAH KITA MENAGGAPI SEBAGAIMANA MESTINYA?
------------------------------------------------------------------

BUKA DULU TOPENGMU

Bacaan Firman
Bacalah Matius 23:25-28

Pertanyaan renungan
1. Apakah hidup kita asli? Apakah hidup yang kita tampilkan diluar sama dengan yang di dalam?
2. Apakah ada topeng kemunafikan dalam diri kita?

Apakah kita sering memakai topeng dalam kehidupan kita sehari-hari meski kita adalah orang Kristen yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan? Marilah kita melihat salah satu contoh di dalam kehidupan Yudas yang memakai topeng selama ia mengikuti Yesus. Yohanes menulis kata-kata Yudas, "'Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?' Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya,”(Yohanes 12:5-6). Ini adalah dosa kemunafikan. Apa yang kita lakukan tidak sama dengan apa yang kita katakan. Karena itu, Yesus memberikan peringatan yang keras kepada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang tertulis di dalam Matius 23:25-28. Kata Yesus, “Hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.” Jadi, kita harus membuka topeng kita agar kita dibersihkan sebelah dalam terlebih dahulu, sehingga sebelah luarnya juga akan bersih. Jangan sampai di sebelah luar kita tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kita penuh kemunafikan dan kedurjanaan.

Renungan firman
Sudahkah Anda menghidupi apa yang Anda katakan? Bagaimanakah dengan topeng Anda sudah dibuka atau belum? Kapankah terakhir kali Anda membukanya?

Sabtu, 21 Januari 2012

Tujuan Ilahi Memiliki Perspektif Kekekalan

Bacaan Hari ini :
1 Korintus 9:26 "Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul."
_________________________________________

Tujuan Tuhan bagi hidup Anda tidak hanya untuk di saat ini dan di tempat ini, tujuan-tujuan itu untuk selama-lamanya.
Jika Anda berpikir hidup ini adalah hanya semua yang ada sekarang, maka Anda akan menetapkan tujuan seolah-olah hidup ini adalah hanya semua yang ada saat ini saja.

Di sisi lain, jika Anda menyadari satu hari Anda akan berdiri di hadapan Tuhan dan Dia akan mengatakan, "Apa yang kamu lakukan sementara Aku menempatkan kamu di bumi? Apakah kamu mempelajari hal-hal yang Aku tempatkan untuk kamu pelajari? Apakah kamu percaya pada Putra-Ku Yesus?"
Maka itu akan membentuk bagaimana Anda melihat tujuan-tujuan Anda.

Apakah tujuan saya membantu saya mengenal Tuhan, bertumbuh dalam Tuhan, melayani Tuhan, bersaksi mengenai Tuhan, mengasihi Tuhan, memberitahu orang lain tentang Tuhan?

Apa yang saya tanyakan pada Anda adalah, misalnya, bagaimana Anda berdoa?
Ketika Anda berdoa, apakah Anda berdoa meminta Tuhan untuk membantu Anda dengan tujuan Anda sendiri atau Anda berdoa untuk dapat mengerti dan mengikuti tujuan Tuhan?
Jika Anda mengatakan, "Tuhan, saya hanya mau melakukan apa yang Engkau inginkan untuk saya lakukan di bumi," saya menjamin bahwa Tuhan pasti akan memberkati segala sesuatu yang Anda sentuh karena Tuhan sedang mencari orang yang dapat Dia pakai untuk memenuhi tujuan-Nya.

Roma 6:13 mengatakan, "Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran."

Tujuan Ilahi memiliki perspektif kepada kekekalan.
Paulus memberikan contoh ini ketika dia mengatakan, "Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul." (1 Korintus 9:26)
Paulus adalah seorang pelari yang digerakkan oleh tujuan!
Dia menolak untuk diganggu dengan hal-hal di luar tujuannya.

Alkitab sering membandingkan kehidupan dengan perlombaan, jadi saya ingin Anda berpikir tentang hal ini -- dalam perlombaan, Anda tidak bisa mengatur garis akhir.
Garis akhir sudah ditentukan sebelumnya.
Dan Anda membuat kemajuan satu langkah pada satu waktu, langkah demi langkah.

Yang sama berlaku dengan tujuan.
Anda bekerja untuk mencapai tujuan secara bertahap langkah demi langkah dan Anda bekerja dengan tujuan dalam setiap langkah.
_________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Keluaran 1-3; Matius 14:1-21
_________________________________________

Tujuan yang diberkati oleh Tuhan adalah tujuan yang memiliki perspektif sampai kepada kekekalan, tidak hanya sebatas kehidupan selama di dunia saja.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
_________________________________________

UNTUNG AKU INI KODOK

Bacaan: Kejadian 31:1-3
Kedengaranlah kepada Yakub anak-anak Laban berkata demikian: "Yakub telah mengambil segala harta milik ayah kita dan dari harta itulah ia membangun segala kekayaannya" (Kejadian 31:1)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: Kejadian 27-29
------------------------------------------------------------------
Si kodok, yang hidup di tepi kolam, terkadang tidur dengan perut keroncongan karena seharian tak ada serangga lewat. Ia iri pada ikan di kolam. Kerja mereka hanya berenang-renang, tetapi pemilik kolam pasti memberi makan setiap pagi dan petang. Ingin ia hidup seperti itu. Suatu siang, pemilik kolam datang, bukan untuk memberi makan, tetapi membawa jaring untuk menangkap ikan. "Malam ini kita pesta ikan panggang, " katanya. Mendengarnya, si kodok tersadar, betapa beruntung ia karena dirinya seekor kodok.

Anak-anak Laban tampaknya juga dilanda rasa iri. Karena itu mereka mulai berbicara di belakang Yakub, menuduhnya mengambil harta milik ayah mereka (ayat 1). Maklum, Yakub yang tadinya tidak punya apa-apa, kini punya banyak kambing, domba, unta dan keledai (lihat pasal 30:43). Parahnya, Yakub dituduh "mengambil segala harta milik ayah" mereka. Segala? Bukankah sebagai anak-anak Laban, mereka memiliki bagian dari harta milik ayah mereka? Benarkah Yakub mengambil "segala" harta Laban? Membandingkan diri dengan orang lain, mereka mendapati diri mereka serba kekurangan.
Betapa malangnya!

Iri hati bisa timbul ketika kita kehilangan rasa syukur atas apa yang Tuhan berikan. Kita mulai membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Kasih menjadi luntur, berganti rasa tidak aman dan curiga. Jika Anda mulai mengalaminya, waspadalah. Firman Tuhan mengingatkan kita, di mana ada iri hati di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat (Lihat Yakobus 3:16). Naikkan dosis syukur dan kasih setiap hari, agar tak bisa tumbuh iri di hati --ARS
------------------------------------------------------------------
INGATKAN AKU AKAN KASIH-MU YANG MELIMPAH, TUHAN
DAN ANUGERAH-MU CUKUP BAGIKU SETIAP WAKTU
KADANG KEBENARAN SEPERTI OBAT YANG PERIH BAGI LUKA YANG MAU DISEMBUHKAN
------------------------------------------------------------------

MAUKAH ENGKAU SEMBUH?

Bacaan Firman
Bacalah Yohanes 5:5-6

Pertanyaan renungan
1. Berapa lamakah Anda sakit (terikat dengan dosa)?
2. Maukah Anda sembuh?

Dalam bacaan firman Tuhan hari ini, ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun sakit. Ketika Yesus melihat orang tersebut berbaring karena sakit, Yesus berkata kepada orang sakit itu, "Maukah engkau sembuh?" Banyak orang yang hari ini mengalami pengalaman seperti orang sakit ini, mereka melayani Tuhan tetapi hidupnya masih sakit dan terikat dosa. Herannya orang ini sudah sakit selama 38 tahun yang berarti terikat dengan dosa (kesombongan, kepahitan, kenajisan, cinta akan uang) dan butuh disembuhkan. Tuhan melihat ke dalam hati kita, untuk melihat hal-hal yang yang masih tersembunyi di hadapan Tuhan. Tuhan tahu berapa lama kita sakit, tapi maukah kita disembuhkan? Tetapi bagaimanakah kita bisa disembuhkan? Ada cara jitu yang telah dipraktekkan oleh ribuan orang di seluruh dunia, yaktiu “Keterbukaan adalah awal dari pemulihan. “ Sudahkah kita terbuka dan transparan dengan otoritas di dalam komsel kita? Yakobus menulis, “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya,”(Yakobus 5:16). Mari, akui dengan rendah hati dosa yang mengikat kita agar kita didoakan dan menjadi sembuh.

Renungan firman
Berapa lamakah Anda terikat oleh dosa tertentu? Rindukah Anda untuk disembuhkan oleh Tuhan? Mintalah untuk didoakan di komsel Anda.

Jumat, 20 Januari 2012

Tujuan Ilahi Termotivasi oleh Kasih

Bacaan Hari ini :
1 Korintus 14:1a (terjemahan NLT) "Biarkan kasih menjadi tujuanmu yang paling tinggi."
_________________________________________

Tuhan lebih tertarik pada mengapa Anda melakukan apa yang Anda lakukan daripada apa yang Anda lakukan. Tujuan Ilahi -- jenis tujuan yang akan diberkati Tuhan -- harus termotivasi oleh kasih.

Orang dapat dimotivasi oleh banyak hal ketika mereka menetapkan tujuan -- tekanan dari lingkungan, rasa bersalah, keserakahan, materialisme, balas dendam, kebanggaan, iri hati, atau cemburu.
Tapi Tuhan hanya akan memberkati tujuan yang termotivasi oleh kasih.

Alkitab mengatakan semua yang Anda lakukan harus dilakukan dengan kasih.
Jadi setiap tujuan yang Anda tetapkan harus untuk kemuliaan Tuhan, dan setiap tujuan yang Anda tetapkan harus termotivasi oleh kasih.
Alkitab mengatakan, "Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!" (1 Korintus 16:14)

Kasih yang memotivasi kita adalah kasih kita untuk Yesus atau kasih kita untuk orang lain.
Itu yang disebut sebagai Hukum yang terutama: Mengasihi Tuhan dengan segenap hatimu dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.
Ketika tujuan menggerakkan Anda untuk lebih mengasihi Tuhan atau lebih mengasihi orang lain, maka Tuhan akan mendukung tujuan itu.

Alkitab mengatakan, "Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita." (1 Yohanes 4:12)

Jika tidak demikian, jika Anda menetapkan tujuan tanpa kasih, maka orang-orang menjadi alat dalam hidup Anda dan Anda berhenti melihat mereka sebagai manusia, melainkan Anda melihat mereka sebagai proyek dan ini membuat Anda tidak bisa belajar bagaimana mengasihi.
Tuhan ingin kita menghabiskan waktu kita di bumi ini untuk belajar bagaimana mengasihi Dia dan mengasihi orang lain.
_________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 49-50; Matius 13:31-58
_________________________________________

Tujuan yang pasti diberkati oleh Tuhan adalah tujuan yang termotivasi oleh kasih kepada Dia dan kepada orang lain.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

MEMBALAS KEJAHATAN

Bacaan: Roma 12:17-21
Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang (Roma 12:17)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: Kejadian 25-26
------------------------------------------------------------------
Toni jengkel. Sejak berdiri, pabriknya sering ditimpuki anak jalanan. Puluhan kali alarm pencuri berbunyi. Suatu hari dipergokinya 3 anak mencuri mangga di halaman. Mereka terpojok ketakutan. Toni naik darah, tetapi tiba-tiba teringat firman Tuhan: "Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan." Diberinya tiap anak satu mangga sambil dinasihati: "Lain kali minta saja, jangan mencuri." Dua hari kemudian, 5 anak datang minta mangga! Toni sabar melayani. Rela diganggu. Lama-lama, mereka datang tiap sore. Bukan lagi untuk minta mangga, melainkan untuk berteman. Mereka diajari baca tulis. Pabriknya jadi aman. Lebih lagi, anak-anak jalanan bisa belajar mengenal kasih Tuhan.

Saat orang berbuat jahat, biasanya kita ingin membalas. Mengapa? Sebab kita merasa terganggu. Terluka. Jika membalas, ada rasa puas. Namun, pembalasan membuahkan pembalasan;melahirkan lingkaran dendam tak berkesudahan. Rasul Paulus memberi saran radikal: berbuat baiklah pada musuhmu! (ayat 17, 20). Tindakan kasih tanpa pamrih berkuasa menghancurkan hati lawan, mengubah dendam menjadi pengampunan (ayat 21). Kita bertanya, "Lantas bagaimana dengan kejahatan mereka? Tidakkah mereka harus menerima hukuman setimpal?" Soal pembalasan, kata Paulus, serahkan saja pada Tuhan (ayat 19). Bagian kita adalah menunjukkan kebaikan.

Untuk bisa berbuat baik saat disakiti, kita harus bersabar menghadapi orang-orang yang sulit dan berhati bengkok. Untuk itu dibutuhkan penyangkalan diri. Ingat janji firman Tuhan. Memang tak mudah, namun hasilnya indah. Cobalah! --JTI
------------------------------------------------------------------
HANYA ORANG YANG RELA DIGANGGU
DAPAT TUHAN PAKAI MENYENTUH HIDUP SESAMA
------------------------------------------------------------------

BUAH DARI KECINTAAN AKAN ALLAH.

Bacaan firman
Bacalah Mazmur.91:14-16

Pertanyaan renungan:
1. Apakah yang harus kita lakukan untuk mengalami berbagai mukjizat Tuhan? (ayat 14-16).
2. Tuliskanlah buah-buah dari kecintaan kita akan Allah?

Sejak semula, Allah ingin mengekspresikan diri-Nya lewat ciptaan-Nya yang paling mulia, yaitu manusia. Tuhan menciptakan manusia di Taman Eden untuk mengekspresikan diri-Nya. Tetapi karena manusia jatuh ke dalam dosa, maka manusia mengekspresikan sifat dosa dalam tindakan yang dilakukannya setiap hari. Dalam Mazmur 91, Allah rindu untuk mengekspresikan diri-Nya lewat orang yang hatinya melekat kepada Dia. Jika manusia mau berlindung dalam naungan Tuhan, maka Tuhan akan meluputkan mereka dari segala tantangan dan persoalan hidup. Segala macam penyakit dan serangan kuasa kegelapan tidak akan mengganggu kita yang duduk dalam naungan Tuhan. Kita hanya akan menonton semua peristiwa tersebut dengan mata kita sendiri. Sayangnya manusia lebih memilih jalannya sendiri untuk berlindung dibawah uang, status sosial, kekayaan dan kepintaran yang dimilikinya. Akibatnya, hidup mereka hancur dan terjerat dengan berbagai nafsu dunia. Lalu siapakah yang akan terluput? Mereka yang hatinya sungguh-sungguh mencintai ALLAH. Hati mereka benar-benar melekat dengan Tuhan, hati yang tidak melekat kepada harta, uang dan berbagai nafsu duniawi yang lain. Buah dari kecintaan kita kepada Tuhan adalah Tuhan akan menjawab ketika kita berseru kepada-Nya. Apakah Anda adalah orang yang mencintai Tuhan?

Renungan firman
Sudahkah Anda berlindung dalam naungan Allah dan mengekspresikan cinta Tuhan? Kapan terakhir kali Anda membagikan pengalaman Anda dengan Tuhan kepada orang lain?

Kamis, 19 Januari 2012

Tujuan Anda Harus Membawa Kemuliaan bagi Tuhan

Bacaan Hari ini :
2 Korintus 5:9 (BIS) "Kami membuat tujuan kami untuk menyenangkan hatinya, apakah kita berada di rumah dalam tubuh atau menjauh dari itu."
_________________________________________

Tidak setiap tujuan adalah tujuan yang baik atau jenis tujuan yang akan membuat Tuhan mendukung dan membantu Anda untuk mencapainya.

Jadi tujuan seperti apa yang diberkati oleh Tuhan?
Alkitab mengatakan, "Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah." (1 Korintus 10:31)
Itu berarti jika Anda akan menetapkan beberapa tujuan, maka tujuan-tujuan tersebut harus membawa kemuliaan bagi Allah.

Ayat ini mengatakan apa pun yang Anda makan -- jujur, jika saya duduk di sebuah restoran saya tidak langsung memikirkan makanan apa yang akan membawa kemuliaan paling besar kepada Tuhan.
Saya tidak berpikir mengenai hal itu sama sekali.
Apakah saya mungkin akan menjadi lebih sehat jika saya memikirkannya?
Tentu saja.

Tapi ada titik yang lebih besar dalam hal ini dan itu adalah bahwa semuanya dapat dilakukan untuk kemuliaan Tuhan -- makan, minum atau apa pun yang Anda lakukan.

Apakah itu berarti saya bisa menyelesaikan transaksi penjualan bagi kemuliaan Tuhan? Ya.
Apakah itu berarti saya dapat menyapu rumah untuk kemuliaan Tuhan? Ya.
Apakah itu berarti saya dapat membuat pemograman komputer untuk kemuliaan Tuhan? Ya!
Anda dapat melakukan apapun untuk kemuliaan Tuhan.

Anda mengatakan, "Nah, bagaimana saya melakukannya?"
Hal ini membutuhkan sikap yang tepat dan motivasi yang benar.
Sikap yang tepat adalah "Saya melakukannya karena rasa syukur."
Motivasi yang benar adalah "Saya melakukannya untuk menghormati Tuhan."

Bagaimana Anda tahu apakah itu akan membawa kemuliaan bagi Tuhan?
Setiap tujuan yang membuat Anda untuk lebih mencintai Tuhan berarti membawa kemuliaan bagi Tuhan.
Setiap tujuan yang Anda tetapkan yang menyebabkan Anda untuk lebih mempercayai Tuhan, membawa kemuliaan bagi Tuhan.
Setiap tujuan yang Anda tetapkan yang menyebabkan Anda untuk mentaati Tuhan, untuk mengasihi Tuhan, untuk melayani Tuhan, setiap tujuan yang menyebabkan Anda ingin bersaksi tentang Tuhan dan mengatakan kepada orang-orang yang tidak percaya, "Lihat apa yang Dia lakukan untuk saya." -- itulah tujuan yang membawa kemuliaan bagi Tuhan.
_________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 46-48; Matius 13:1-30
_________________________________________

Tujuan yang kita tetapkan harus membawa kemuliaan bagi Tuhan dan Dia akan memberkati setiap usaha kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
_________________________________________

ANTARA KARSA DAN KARYA

Bacaan: Galatia 5:16-26
Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging - karena keduanya bertentangan - sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu keh (Galatia 5:17)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: Kejadian 22-24
------------------------------------------------------------------
Menteri Rekonstruksi Jepang, Ryu Matsumoto, mengundurkan diri karena telah bersikap kasar ketika berkunjung ke tempat korban tsunami beberapa waktu yang lalu. Menarik untuk menyimak apa yang ia jelaskan mengenai perilakunya: "Golongan darah saya B. Artinya saya bisa meledak sewaktu-waktu dan maksud saya tidak selalu sama dengan tindakan saya, " ujarnya. Apakah pernyataannya itu mengandung kebenaran atau hanya untuk membela diri?

Sebenarnya, masalah ketidakserasian antara "keinginan melakukan" (karsa) dengan "apa yang dilakukan" (karya) adalah masalah klasik sejak dulu. Paulus menjelaskan penyebabnya: "keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging, sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki." Kita bisa mengetahui karsa mana yang lebih kuat dalam diri seseorang dengan melihat karyanya. Perbuatan daging adalah segala tindakan dosa (19-21) sedangkan buah Roh adalah kasih, damai sejahtera dan segala hal baik lainnya (22-23). Sebagai milik Kristus, seharusnya karsa Roh Kudus menguasai hidup kita dan mengendalikan setiap karya kita (24-25).

Tidak mudah memang membuat serasi antara karsa dan karya sebagai seorang anak Tuhan. Itu sebabnya kita tidak dapat melakukannya sendiri. Kita perlu bergantung pada Roh Kudus untuk menolong kita. Mari terus memberi diri dan mohon kepekaan mengikuti pimpinan-Nya. Tindakan kita tidak tergantung pada golongan darah kita, tetapi tergantung siapa yang memimpinnya. Apakah kita dipimpin oleh Roh atau dikendalikan oleh kedagingan kita. Selamat dipimpin Roh! --ENO
------------------------------------------------------------------
BERILAH DIRI DIPIMPIN OLEH ROH KUDUS
ATAU KEDAGINGAN YANG AKAN MENGENDALIKAN KITA TERUS
------------------------------------------------------------------

BERSERAH PADA TUHAN, ARTINYA MEMPERCAYAI DIA SEPENUHNYA.

Bacaan firman
Bacalah Mazmur 37:5-7.

Pertanyaan renungan:
1. Hal apakah yang seharusnya kita lakukan? (ayat 5-7).
2. Apakah yang akan dilakukan oleh Tuhan kepada kita? (ayat 5).

Bergerak ke level rohani yang lebih tinggi membutuhkan penyerahan diri yang total kepada Tuhan. Kita harus mempercayai Tuhan sepenuhnya. Semakin kita membangun hubungan yang lebih mendalam dengan Tuhan, maka kita akan tahu bahwa tanpa Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa. Ketika kita berserah dan sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, maka Ia akan memunculkan kebenaran kita seperti terang dan hak kita seperti siang. Tidak ada kebenaran dalam diri manusia, karena nabi Yesaya berkata, “Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin,”(Yesaya 64:6). Jadi, hanya Tuhan sendirilah yang akan memunculkan kebenaran kita. Karena Kristuslah kebenaran kita. Kita harus menyerah secara total seluruh keberadaan diri kita kepada Tuhan. Ketika kita menghadapi masalah, persoalan dan hidup yang semakin tidak menentu, maka kita harus menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan. Ketika kita berserah pada Tuhan, maka sebenarnya kita adalah pemenang, bahkan kita lebih dari pemenang. Kita sudah belajar bahwa kekristenan adalah “Pertukaran,” yakni hidup kita bukannya kita lagi, tetapi Kristus yang hidup di dalam kita. Kemenangan Kristus adalah kemenangan kita.

Renungan firman:
Apakah Anda sudah mempercayai Tuhan sepenuhnya ketika Anda berserah kepada-Nya? Banyak orang yang cuma setengah mempercayai Tuhan, meski mereka berserah kepada Dia. Bagaimana dengan Anda?

Rabu, 18 Januari 2012

Tujuan Mengembangkan Iman Anda


Bacaan Hari ini :
Matius 9:29b "Jadilah kepadamu menurut imanmu."
_________________________________________

Setiap kali Anda menetapkan tujuan, Anda sedang mengatakan, "Saya percaya Tuhan ingin saya melakukan hal ini dengan ini dan pada tanggal ini." -- dan itu adalah suatu pernyataan iman.

Sekarang, jika Anda menyatakan tujuan yang besar, Tuhan akan bekerja dalam cara yang besar.
Jika Anda menyatakan tujuan yang sedang, Tuhan akan bekerja dalam cara yang sedang.
Jika Anda menyatakan tujuan yang kecil, Tuhan akan bekerja dalam cara yang kecil.

Jadi Anda dapat melihat bagaimana tujuan mengembangkan iman Anda.
Tujuan yang Anda tetapkan menegaskan bahwa Anda percaya Tuhan, tetapi juga merupakan pernyataan dari seberapa besar Anda percaya pada Tuhan.
Alkitab mengatakan, "Jadilah kepadamu menurut imanmu." (Matius 9:29)

Ini berarti bahwa tidak memiliki tujuan sebenarnya adalah sebuah sebuah tujuan juga.
Dengan kata lain, jika Anda tidak menetapkan tujuan tertentu, sebenarnya Anda sudah menetapkan tujuan dan tujuan itu adalah untuk tetap menjadi sama.

Lihat bagaimana ini bekerja:

Ketika saya bertanya, apa tujuan Anda untuk kesehatan Anda pada 2012?
Jika Anda mengatakan, "Saya tidak memiliki tujuan apapun," maka tujuan Anda adalah untuk menjadi tetap sama.

Ketika saya menanyakan apa tujuan Anda dalam hubungan Anda?
Jika Anda mengatakan, "Saya tidak memiliki tujuan apapun," maka tujuan Anda adalah supaya hubungan Anda tidak menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Ketika saya bertanya apa tujuan Anda untuk keuangan Anda dan untuk keluar dari hutang?
Jika Anda mengatakan, "Saya tidak memiliki tujuan apapun," maka tujuan Anda adalah untuk tetap tinggal dalam hutang.

Ketika saya menanyakan apa tujuan Anda untuk karir dan bisnis Anda?
Jika Anda mengatakan, "Saya tidak memiliki tujuan apapun," maka tujuan Anda adalah hanya untuk mengalir dan bertahan saja.

Itulah sebabnya Alkitab mengajarkan kita untuk memiliki tujuan.
Menetapkan goal atau tujuan adalah disiplin rohani.
Memiliki goal menantang dan mengembangkan iman kita.
Menetapkan tujuan juga mengembangkan karakter kita dan membangun harapan kita.
_________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 43-45; Matius 12:24-50
_________________________________________

Kita harus menetapkan goal dan tujuan dalam setiap area kehidupan kita karena itu akan mengembangkan iman kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
_________________________________________

PESAN TERAKHIR

Bacaan: Efesus 4:17-32
Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, dimana perlu, supaya mereka yang mendengarnya beroleh anugerah (Efesus 4:29)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: Kejadian 19-21
------------------------------------------------------------------
"Saya hanya ingin kamu tahu saya benar-benar mencintaimu. Saya ingin kamu berbuat baik, berbahagialah.... " Itulah potongan pesan terakhir yang sempat ditinggalkan Brian Sweeney dimesin penjawab telepon isterinya, sebelum pesawat yang ia tumpangi ditabrakkan pembajak ke gedung WTC, 9 September 2001. Pesan yang singkat, mengharukan, sekaligus menghangatkan hati yang mendengarnya.

Perkataan yang baik, yang menguatkan, yang membangun orang lain, adalah salah satu hal yang didorong Rasul Paulus untuk dilakukan semua orang percaya, bukan saja menjelang akhir hidup, melainkan sejak menerima hidup baru di dalam Kristus (ayat 20-24). Hidup baru perlu diwujudkan dalam kehidupan nyata setiap hari, termasuk melalui setiap perkataan yang keluar dari mulut kita. Yang dimaksud perkataan baik tidak berarti kata-kata yang romantis belaka, tetapi apa yang meneguhkan, menguatkan, ramah, penuh kasih dan pengampunan (ayat 29,32). Berbanding terbalik dengan kata-kata kotor yang merusak (ayat 31).

Mana yang lebih banyak keluar dari mulut kita setiap hari? Perkataan yang baik atau justru yang merusak? Ucapan yang membawa orang mengagumi Tuhan, atau malah yang membuat mereka kehilangan rasa hormat dan kasih pada-Nya? Sobat, jangan tunggu detik-detik terakhir untuk mengucapkan tutur kata yang baik. Kita tidak tahu kapan saat itu tiba. Hidupilah setiap hari seolah-olah itu adalah hari terakhir kita. Mohon Roh Kudus memberi hikmat agar setiap orang yang mendengar perkataan kita dapat beroleh kasih karunia Tuhan-SST
------------------------------------------------------------------
PAKAILAH SETIAP KESEMPATAN YANG ADA
MEMBAWA ORANG SELANGKAH LEBIH DEKAT KEPADA KRISTUS
------------------------------------------------------------------

HUBUNGAN YANG MELAHIRKAN PERSAHABATAN.

Bacaan firman
Bacalah Yohanes 15:1-15

Pertanyaan renungan:
1. Siapakah sahabat Tuhan? (ayat 14).
2. Hubungan yang seperti apakah yang dimaksudkan oleh Yesus bagi kita? (ayat 15).

Betapa luar biasanya hati yang dimiliki oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Ia tidak memanggil murid-muridNya sebagai hamba, tetapi sebagai sahabat. Sebab hamba tidak akan tahu apa yang diperbuat oleh tuannya, sedangkan sahabat bisa mengetahui semua rahasia dengan baik. Menjadi sahabat Yesus adalah memiliki hubungan pribadi yang terus-menerus dengan Tuhan. Sungguh luar biasa pengalaman ini. Bayangkan saja kalau Anda menjadi sahabat seorang menteri atau presiden sebuah negara? Bukankah hal ini akan membanggakan bagi diri kita? Bagaimana dengan kita yang telah percaya kepada Kristus? Kita justru menjadi sahabat Yesus dan Allah. Kekristenan adalah hubungan pribadi dengan Allah Yang Hidup. Seorang sahabat memiliki jalur khusus untuk saling berkomunikasi. Coba Anda membayangkan sejenak, bahwa Allah yang empunya langit dan bumi, laut dan segala isinya ingin bersahabat dengan kita? Ia ingin berkomunikasi dengan kita. Ini adalah kehormatan yang sangat luar biasa. Yesus berkata, “Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu,”(Ayat 14). Untuk menjadi sahabat Tuhan adalah sangat gampang, yakni kita harus menempel seperti carang yang menempel pada pokok anggur. Kita harus saling mengasihi antara satu dengan yang lain. Dengan demikian kita memenuhi hukum Kristus.

Renungan firman
Rindukah Anda menjadi sahabat Tuhan? Bagaimanakah kualitas hubungan Anda dengan Tuhan? Bagikan kepada anggota komsel tentang pengalaman Anda bersama Tuhan.

Selasa, 17 Januari 2012

Apakah Anda Tahu Tuhan Menetapkan Tujuan?

Bacaan Hari ini :
Efesus 1:10 (BIS) "Rencana itu ialah supaya segala sesuatu, baik yang di surga maupun yang di bumi, menjadi satu dengan Kristus sebagai kepala. Dan hal itu akan diselesaikan oleh Allah kalau sudah sampai waktunya."
_________________________________________

Bagaimana supaya tahun ini dapat benar-benar menjadi berbeda dari tahun lalu?
Bagaimana supaya dekade ini bisa benar-benar berbeda dari sepuluh tahun terakhir?

Sebelum Anda akan pernah dapat mencapai sesuatu yang berarti dalam hidup, Anda harus melihat apa yang Tuhan lihat sehingga Anda dapat melihat apa yang dapat Tuhan lakukan dalam kehidupan Anda.
Setelah Anda dapat melihat apa yang bisa Tuhan lakukan, maka Anda harus percaya Dia benar-benar akan melakukannya.
Anda harus percaya bahwa Dia dapat membantu Anda membuat perubahan yang Anda butuhkan untuk terjadi.
Jika Anda tidak percaya bahwa perubahan itu mungkin, Anda bahkan tidak akan membuat upaya untuk mengubah.
Tapi begitu Anda percaya bahwa Anda benar-benar dapat berubah, maka Anda akan dapat menetapkan tujuan iman.

Menetapkan tujuan adalah bagian dari disiplin rohani.
Ini bukan hanya ide yang baik, Alkitab mengatakan Anda perlu menetapkan tujuan untuk bertumbuh dalam iman Anda.
Menetapkan tujuan akan memperbesar kapasitas Anda dan membantu Anda untuk menjadi semua yang Tuhan inginkan bagi hidup Anda.

Menetapkan tujuan adalah suatu disiplin rohani karena Tuhan sendiri menetapkan tujuan.
Apakah Anda tahu ini?
Allah menetapkan tujuan, dan ketika Anda dewasa di dalam karakter Kristus, Anda akan perlu untuk menetapkan tujuan.
Tuhan memiliki tujuan untuk sejarah yang belum terjadi.
Tuhan memiliki tujuan bagi keluarga-Nya -- gereja -- yang belum tergenapi.
Tuhan memiliki tujuan bagi hidup Anda yang belum tergenapi.

Alkitab mengatakan Tuhan berencana, dan sehingga kita tahu perencanaan adalah rohani.
Tuhan merencanakan alam semesta dan semakin kita mempelajarinya secara ilmiah, semakin kita menyadari betapa terencananya ciptaan Tuhan.

Alkitab mengatakan Tuhan berencana untuk membawa semua sejarah untuk satu tujuan di dalam Kristus, semua hidup sedang dibawa bergerak maju untuk satu tujuan.
Suatu hari Yesus Kristus akan datang kembali dan setiap lutut akan bertekuk dan setiap lidah akan mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan.
Suatu hari Tuhan akan menutup buku di bumi dan memulai langit dan bumi baru, dan "Rencana itu ialah supaya segala sesuatu, baik yang di surga maupun yang di bumi, menjadi satu dengan Kristus sebagai kepala. Dan hal itu akan diselesaikan oleh Allah kalau sudah sampai waktunya." (Efesus 1:10, BIS)

Tuhan adalah Tuhan yang menetapkan tujuan, dan Dia mengharapkan Anda untuk menetapkan tujuan juga.
Seperti Rasul Paulus, Dia ingin kita untuk mengatakan, "Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul." (1 Korintus 9:26)
_________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 41-42; Matius 12:1-23
_________________________________________

Kita harus menetapkan tujuan yang jelas dan membuat rencana, karena itulah juga yang Tuhan ajarkan untuk kita lakukan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
_________________________________________

HANYA SATU JALAN?

Bacaan: Kisah Para Rasul 4:1-13
Tidak ada keselamatan di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lainyang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan (Kisah Para Rasul 4:12)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: Kejadian 16-18
------------------------------------------------------------------
Apakah Yesus satu-satunya jalanbagi keselamatan manusia? Men-jawab pertanyaan ini, Robertson McQuilkin memberi suatu analogi. Bayangkan Anda adalah satpam rumah sakit yang bertugas di lantai 10. Anda tahu lokasi tangga darurat yang denahnya sudah ditandai dengan jelas. Ketika terjadi kebakaran besar, tepatkah jika Anda mendiskusikan kemungkinan adanya jalan aman selain melalui tangga darurat tersebut atau kemungkinan selamat jika terjun dari lantai 10? Tanggapan paling tepat adalah membawa semua pasien secepat mungkin menuju tangga darurat.

Petrus dan Yohanes ditangkap, ditahan, dan disidang. Mereka diancam dan dilarang keras untuk berbicara tentang Yesus. Namun, mereka tidak dapat dihentikan. Alasannya lugas dan logis: Jika keselamatan bagi manusia di seluruh dunia hanya ada di dalam iman kepada karya Yesus (ayat 12), bagaimana mungkin tidak menyebarluaskan pengalaman dan kabar baik ini kepada semua orang (ayat 20)? Tidak mungkin. Yesus sendiri pernah mengajar mereka, "Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yohanes 14:6).

Pertanyaan besarnya bukanlah mengapa jalan keselamatan hanya satu atau bagaimana nasib kekal dari orang-orang yang terhilang. Misteri besarnya ialah mengapa kita sibuk melakukan banyak hal yang baik, tetapi tak sempat mengusahakan agar semua orang mendengar Firman kehidupan dalam Kristus yang memerdekakan.

Daripada mencari alasan pemaaf bagi kita untuk tidak membagikan kabar kelepasan ini, mari kita mencari cara kreatif untuk menyampaikannya kepada sebanyak mungkin orang --JOO
------------------------------------------------------------------
PAKAILAH SETIAP KESEMPATAN YANG ADA
MEMBAWA ORANG SELANGKAH LEBIH DEKAT KEPADA KRISTUS
------------------------------------------------------------------

PENGORBANAN KRISTUS MENJADI STANDART DALAM MENILAI SESAMA.

Bacaan Firman:
Bacalah 2 Korintus 5:15-16

Pertanyaan renungan:
1. Untuk siapakah Kristus mengorbankan diri-Nya?(2 Korintus 5:15a).
2. Pernahkah Anda menilai seseorang menurut standart manusia? (2 Korintus 5:16a).
3. Tindakan apakah yang harus Anda lakukan sekarang? (2 Korintus 5:16b).

Manusia menilai sesamanya dengan ukuran atau standart tertentu, seperti status sosial, materi, jabatan, kepintaran dan penampilan fisik. Itulah ukuran yang dipakai oleh dunia ini untuk membandingkan dirinya dengan sesama. Ternyata fenomena ini bukan hanya baru terjadi pada zaman ini, tetapi sudah terjadi pada zaman rasul Paulus. Oleh karena itu, Paulus yang dulu pernah menilai Kristus dengan ukuran standart manusia, justru mendapatkan pencerahan bahwa Kristus telah mati untuk semua orang. Karena dosa telah membuat semua orang kehilangan kemuliaan Allah. Pengorbanan Kristus di kayu salib telah menebus mereka dari standart dunia untuk menjadi anak-anak Allah. Semua orang telah menerima anugerah keselamatan dari Kristus, sehingga mereka patut dinilai menurut ukuran pemberian Kristus. Pemahaman inilah yang membawa para misionaris untuk pergi memberitakan Injil sampai ke daerah-daerah terpencil di bumi ini. Mereka sudah tidak hidup untuk diri mereka sendiri, tetapi untuk Kristus yang mengorbankan diri-Nya bagi semua orang. Standart apakah yang Anda pakai untuk menilai sesama Anda selama ini? Standart Kristus atau standart dunia?

Renungan firman:
Sudahkah Anda menilai sesama dengan standart Tuhan atau standart dunia? Perubahan apakah yang Anda alami dari bacaan firman Tuhan hari ini? Bagikanlah dengan anggota komsel Anda.

Senin, 16 Januari 2012

Menabur Kebaikan dan Menuai Berkat

Bacaan Hari ini :
Galatia 6:9-10 "Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman."
_________________________________________

Seperti yang saya sebutkan di renungan kita kemarin, Allah ingin memberkati hidup Anda, dan berkat yang lebih besar dan melimpah datang kepada mereka yang melakukan hal tertentu.
Kita menemukan hal ini dalam Galatia 6:9-10.

Musim berkat datang kepada mereka yang lebih sering menabur secara konsisten, kepada mereka yang menangkap peluang yang diberikan kepada mereka untuk berbuat baik.
Perhatikan kembali pada ayat 9 mengatakan, "Janganlah kita tidak jemu-jemu berbuat baik."
Ayat 10 mengatakan, "Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang.."

Kebenaran yang sama ini diperkuat oleh Galatia 6:7, yang menyatakan, "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya."

Jika kita menabur yang baik, kita akan menuai yang baik.
Sebuah musim berkat akan datang.

Apa yang cenderung orang Kristen banyak lakukan adalah berdiri di depan ladang di mana mereka tidak pernah menanam benih, dan berdoa, "Tuhan, beri aku panen keajaiban."

Sekarang, Tuhan adalah Tuhan, dan Dia tentu dapat melakukan hal-hal yang luar biasa, di luar dari kebiasaan.
Tetapi Dia juga bekerja sesuai dengan hukum dan prinsip-prinsip yang telah Dia tetapkan berjalan di bumi.
Salah satu hukum tersebut adalah hukum menabur dan menuai.

Apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
Karena itu, jangan jemu-jemu berbuat baik.
Pada musimnya, Anda akan menuai, jika Anda tidak menjadi lemah.
Bila Anda memiliki kesempatan, berbuatlah baik.
Tanamkan beberapa benih di tanah.

Karena berkat yang lebih besar dan melimpah datang kepada mereka yang telah menabur banyak kebaikan.
_________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 39-40; Matius 11
_________________________________________

Berkat yang lebih besar datang kepada mereka yang banyak menabur kebaikan.
(Diterjemahkan dari Answers for Each Day by Bayless Conley)
_________________________________________

TAKHAYUL ROHANI

Bacaan: 1 Samuel 4:1B-11
Ketika tentara itu kembali ke perkemahan, berkatalah para tua-tua Israel: "Mengapa Tuhan membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini?Marilah kita mengambil dari Silo tabut perjanjian (1 Samuel 4:3)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: Kejadian 12-15
------------------------------------------------------------------
Kita mungkin pernah menyaksikandalam film-film horor, bagaimana kitab suci atau simbol-simbol agama. Digunakan untuk membuat setan takut dan tak berdaya. Entah dipengaruhi film semacam itu atau tradisi keluarga, ada orang kristiani yang melakukan hal serupa. Mereka memasang salib di rumahnya dengan harapan rumah tersebut akan terlindung dari gangguan setan. Beberapa orang akan merasa sangat

tenang ketika tidur didampingi Alkitab.

Dalam bacaan hari ini, tua-tua Israel mempertanyakan mengapa Tuhan tidak menyertai mereka dalam peperangan. Sebenarnya mereka telah mengarahkan pikiran kepada Pribadi yang tepat. Sayangnya, mereka lalu mengambil kesimpulan yang salah. Dengan cepat mereka mencari "sesuatu" untuk membuat mereka tenang. Mereka mendatangkan "benda suci", yakni Tabut Perjanjian, diiringi oleh "orang-orang suci" yakni para imam, Hofni dan Pinehas. Pikir mereka, benda-benda itu dapat membuat Tuhan datang dan melepaskan mereka. Mereka termakan dengan takhayul rohani sama seperti musuh mereka yang juga sangat takut dengan tabut tersebut. Hasilnya? Kekalahan mereka justru makin parah. Ternyata, orang-orang suci dan benda suci tidak dapat menolong mereka.

Tak jarang kita pun menghadapi kesulitan hidup bak peperangan setiap hari. Kala mencari perasaan tenang dan kemenangan, kepada apa atau siapa kita menaruh harap? Adakah benda atau pribadi tertentu-yang justru bukan Tuhan-menjadi tempat kita bertumpu? Hati-hati dengan takhayul rohani yang membuat kita meng-ilahkan sesuatu dan menyakiti hati Tuhan --PBS
------------------------------------------------------------------
KALA KITA PERLU RASA AMAN DAN TENANG
KEPADA TUHAN SAJA SEPATUTNYA KITA DATANG
------------------------------------------------------------------

ALLAH YANG SETIA DENGAN JANJI-JANJINYA.

Bacaan Firman
Bacalah 2 Petrus 3:9; Pengkhotbah 3:11

Pertanyaan renungan:
1. Mengapa Tuhan tidak terburu-buru untuk menggenapi janji-janji-Nya? (2 Petrus 3:9).
2. Mengapa manusia tidak dapat menyelami pekerjaan Allah? (Pengkhotbah 3:11).

Jika semua hal di dalam hidup ini dilalui dengan hati yang gembira, sukacita, bahagia dan perasaan senang, maka waktunya seakan-akan berlalu cepat. Tetapi, jikalau kita menjalani hidup ini dengan banyak tantangan dan pergumulan, maka berlalunya waktu seakan-akan lama sekali. Bagi mereka yang hidup di perkotaan, waktunya seakan-akan berlalu dengan cepat. Hanya penderitaan sajalah yang membuat waktunya berlalu dengan sangat lama. Ketika kita merasa senang, maka hari ini berubah menjadi hari yang paling singkat. Lalu, kapankah kita mempertanyakan kesetiaan Tuhan dalam hidup kita? Yaitu ketika kita mengalami pergumulan, tantangan dan persoalan hidup. Satu hal yang perlu kita pahami adalah terkadang Tuhan mengijinkan kita melewati hari-hari berkabung tersebut, agar kita menikmatinya bersama Tuhan. Ubahlah pola pikir kita dengan pola pikir Tuhan bahwa Ia mengijinkan kita melewati pergumulan tersebut, agar kita menikmatinya bersama Tuhan. Pernahkah Anda bertanya: Tuhan, mengapa saya dan keluarga mengalami sukacita dan kesenangan yang begitu lama? Karena ketika kita berjalan bersama Tuhan, maka pergumulan dan tantangan apapun akan membuat kita tetap bersukacita. Justru pergumulan membuat kita mengalami mukjizat dari Tuhan. Tuhan adalah pencipta segala sesuatu. Dia menciptakan gelap dan terang, siang dan malam, hujan dan panas. Seharusnya kita bersyukur dan berkata, “Tuhan, Engkau Baik.” Karena apa yang Tuhan janjikan pasti tergenapi. Tuhan adalah Allah yang setia dengan janji-janji-Nya. Ia menciptakan segala sesuatu indah pada waktunya.

Renungan firman:
Pernahkah Anda meragukan kesetiaan Tuhan terhadap janji-janjiNya? Bagaimana cara Anda membangun kembali iman Anda terhadap kesetiaan Tuhan? Bagikan kepada anggota komsel Anda.


Minggu, 15 Januari 2012

Berkat Melimpah

Bacaan Hari ini :
Yehezkiel 34:26 "Aku akan menjadikan mereka dan semua yang di sekitar gunung-Ku menjadi berkat; Aku akan menurunkan hujan pada waktunya; itu adalah hujan yang membawa berkat."
_________________________________________

Biarkan saya mengajukan pertanyaan.
Apakah Anda percaya Tuhan ingin memberkati Anda?
Anda mungkin berkata, "Ya," tetapi dalam hati Anda apakah Anda benar-benar percaya ini benar?

Luangkan waktu sejenak untuk membaca Yehezkiel 34:26 "... Aku akan menyebabkan hujan turun pada waktunya, akan ada hujan berkat."

Saya percaya Alkitab mengajarkan kita bahwa ada musim pencobaan, demikian juga ada musim berkat luar biasa yang datang dari Allah.
Dan musim berkat yang luar biasa ini tidak boleh dianggap remeh.
Kita harus memanfaatkan momentum tersebut dan memanfaatkan dengan sebaik mungkin ketika musim berkat itu datang.

Jangan salah, Tuhan itu baik sepanjang waktu, dan Dia adalah baik untuk semua.
Belas kasihan-Nya tersedia atas segala karya-Nya.
Dia menerbitkan matahari-Nya untuk mereka yang baik dan yang jahat, dan Dia menurunkan hujan untuk orang benar dan orang yang tidak benar.
Kenyataan dari hal ini, Allah itu baik bahkan untuk orang yang tidak baik karena sifat-Nya adalah baik.

Namun, ada berkat yang lebih melimpah dan lebih kaya yang datang dari tangan Tuhan.
Dan berkat-berkat melimpah ini hanya datang kepada mereka yang melakukan hal tertentu.

Besok saya ingin mengajak Anda untuk melihat ke dalam kitab Galatia.
Ketika kita melihat ayat-ayat ini, kita akan menemukan bahwa meskipun Allah itu baik bagi semua, berkat-berkat yang kaya, melimpah dan lebih besar datang kepada mereka yang melakukan hal tertentu.
Bersama kita akan melihat apa saja hal-hal tersebut.

Hari ini, saya hanya ingin Anda memahami kebenaran bahwa Allah ingin memberkati kehidupan Anda dalam cara yang luar biasa.
_________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 36-38; Matius 10:21-42
_________________________________________

Kebenarannya adalah Tuhan ingin memberikan berkat yang luar biasa melimpah bagi kita yang percaya pada-Nya.
(Diterjemahkan dari Answers for Each Day by Bayless Conley)

DOA PERTOBATAN

Bacaan: Yohanes 17:14-26
Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia (Yohanes 17:18)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: Ayub 40-42
------------------------------------------------------------------
Martin Luther mengatakan bahwa tiap orang kristiani seharusnya mengalami dua pertobatan. Pertobatan pertama adalah menanggapi panggilan Tuhan untuk keluar dari dunia masuk ke dalam gereja. Yang kedua adalah diutus kembali ke dalam dunia untuk membawa pesan dan mewujudkan kerajaan Allah.

Perkataan Luther ini menggaungkan doa Yesus menjelang akhir hayat-Nya. Benar bahwa para pengikut Yesus memang dipanggil keluar dari kegelapan dunia menjadi warga kerajaan Allah. Mereka berbeda dari dunia (ayat 14, 16). Tetapi, orang-orang ini tidak langsung dibawa pergi dari dunia (ayat 15). Mereka justru diutus kembali ke dalam dunia, hidup di tengah-tengah masyarakat (ayat 18). Persekutuan orang percaya atau gereja, dalam bahasa Yunani disebut ekklesia, yang secara harfiah berarti "dipanggil keluar". Orang percaya juga disebut sebagai garam dunia (lihat Matius 5). Dunia yang tidak sedap dan sedang membusuk memerlukan keasinan dan kehadiran garam, yaitu para pengikut Yesus yang memenuhi hakikat dan panggilan keberadaannya.

Ketika berbalik dari dosa dan memercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, kita telah mengalami pertobatan pertama. Namun, sudahkah kita juga mengalami pertobatan yang kedua? Bagaimanakah hubungan kita dengan dunia di mana Tuhan menempatkan kita: tempat kerja, lingkungan pergaulan, keluarga besar, bahkan orang-orang yang belum percaya? Apa yang dapat kita lakukan agar kehadiran kita sungguh menjadi utusan kabar baik kerajaan Allah dan mewujudkan "tubuh" kehadiran Kristus di sana? --JOO
------------------------------------------------------------------
BEGITU BESAR KASIH ALLAH AKAN DUNIA
SEBERAPA BESAR KASIH ANAK-ANAK-NYA?
------------------------------------------------------------------

SAAT KITA MERASA TUHAN BEGITU JAUH

Bacaan Firman:
Bacalah Mazmur 55:1-6; Ibrani 13:5

Pertanyaan renungan:
1. Apa yang dilakukan oleh Daud ketika ia merasa jauh dari Tuhan? (Mazmur 55:2-3).
2. Hal apakah yang terjadi di dalam hati Daud? (Mazmur 55:5-6).
3. Apakah janji Tuhan bagi kita yang percaya kepada-Nya? (Ibrani 13:5).

Raja Daud adalah salah satu tokoh yang menginspirasi kita lewat kehidupan dan keintiman dirinya dengan Allah. Ia adalah orang yang berkenan di hati Allah. Orang-orang yang diperkenan oleh Tuhan pada zaman Perjanjian Lama adalah mereka yang memiliki jalur komunikasi khusus dengan Tuhan. Namun dalam bacaan kita hari ini, Daud merasa bahwa Tuhan bersembunyi dari dia. Tuhan seakan-akan tidak memperhatikan, bahkan tidak mau menjawab doanya. Perasaan Daud bercampur aduk: cemas, teraniaya, gelisah, ngeri, takut dan gentar, bahkan diliputi oleh keseraman. Apakah Anda sedang mengalami hal yang sama seperti Daud? Apakah Anda merasa Tuhan bungkam dan tak menjawab doa Anda? Pertanyaannya adalah apakah Tuhan benar-benar jauh dari Daud atau dari Anda? Paulus menulis dalam Ibrani 13:5 bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan atau meninggalkan kita. Dia adalah Bapa yang setia dan Ia pasti menyertai kita. Oleh karena itu, Daud bangkit lagi dan berkata, “Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah,”(Mazmur 55:23). Daud sadar bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan dia atau meninggalkan dia. Demikian pula dengan kita. Apakah hari ini Anda merasa Tuhan begitu jauh?

Renungan firman:
Pernahkah Anda merasa Tuhan begitu jauh dari Anda? Bagaimana caranya Anda bangkit kembali? Bagikan pengalaman Anda dengan anggota komsel Anda.

Sabtu, 14 Januari 2012

Jalan Menuju Kedewasaan

Bacaan Hari ini :
1 Petrus 5:10 "Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya."
_________________________________________

Ayat ini menyediakan sebuah prinsip yang sangat penting untuk saat-saat ketika kita sedang melalui cobaan, sebuah prinsip yang kadang mudah untuk terlewatkan.

Anda harus mengingat bahwa kadang cobaan yang Anda alami adalah disebabkan dari si jahat. (1 Petrus 5:8-9)
Anda harus menyadari bahwa meskipun Tuhan tidak menyebabkan masalah Anda, Dia masih dapat menggunakannya untuk mengerjakan sesuatu yang baik bagi Anda.
Apa yang dimaksudkan iblis untuk kejahatan, Allah bisa mengubahnya menjadi sesuatu yang baik.

Meskipun tujuan iblis adalah untuk menghancurkan Anda, jika Anda merespon dengan benar, Allah dapat bekerja untuk membawa hal-hal baik.
Perhatikan ayat diatas mengatakan setelah Anda mengalami penderitaan selama beberapa saat, kehendak Allah adalah sempurna.
Hal ini membawa kedewasaan untuk Anda.

Sementara kita mungkin membencinya, bagaimana kita merespon ketika berada dalam pencobaan adalah yang menjadikan kita seperti adanya kita - dan ini menjadikan kita siap untuk menyelesaikan kehendak Tuhan.
Saya benci beberapa hal yang saya telah lalui !
Tapi Anda tahu, saya tidak akan menjadi siapa saya sekarang seandainya saya tidak mengalami hal-hal itu.
Hal-hal yang tidak mengenakkan itu justru telah membuat saya mampu untuk melakukan kehendak Allah.

Dan meskipun saat ini mungkin tidak tampak seperti itu, kesulitan yang Anda alami sekarang mungkin penting untuk kesuksesan masa depan Anda.

Hal ini mengingatkan saya pada orang yang terdampar di sebuah pulau terpencil.
Suatu hari dia memutuskan untuk pergi ke seberang pulau untuk mencari makanan.
Ketika dia sampai di sisi lain dari pulau, dia menoleh ke belakang dan melihat kepulan asap di langit.
Dia berlari kembali hanya untuk menemukan bahwa gubuknya terbakar habis !

Hal ini semakin mengoyakkan hatinya !
Namun ternyata keesokan harinya sebuah kapal tiba dan menyelamatkannya.
Ketika dia bertanya pada para pelaut, "Bagaimana kalian tahu aku di sini?" mereka berkata, "Kami melihat sinyal asap Anda."
_________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 33-35; Matius 10:1-20
_________________________________________

Percobaan yang Anda alami sekarang mungkin adalah untuk mempersiapkan Anda untuk sesuatu yang besar di masa depan.
(Diterjemahkan dari Answers for Each Day by Bayless Conley)
_________________________________________

BERDOA UNTUK NERO

Bacaan: 1Timotius 2:1-7
Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan (1Timotius 2:1-2)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: Ayub 38-39
------------------------------------------------------------------
Ketika Paulus menulis surat kepada Timotius, pemerintahan Romawi berada di tangan Nero, kaisar yang terkenal karena kebengisannya. Pada masa itu, tidak sedikit pengikut Kristus yang dibantai, dibakar, atau dijadikan mangsa binatang buas. Nero bahkan mengambinghitamkan mereka, ketika kebakaran melalap habis kota Roma. Untuk raja yang demikian Paulus meminta umat Tuhan berdoa (ayat 2). Bagaimana perasaankita jika menjadi jemaat saat itu?

Apakah Paulus mengajak jemaat berdoa bagi pemerintah agar mereka tergerak membuat kebijakan yang baik sehingga mereka tidak dianiaya lagi tetapi boleh hidup tenang dan tenteram? Menarik untuk memperhatikan bagaimana Paulus membawa jemaat melihat apa yang dikehendaki Tuhan dalam doa mereka: Tuhan ingin agar semua orang, termasuk pemerintah, diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran (ayat 3-4). Jelas jika pemerintah benar-benar dibawa mengenal Tuhan, tentulah hidup mereka akan berubah, dan negeri yang mereka pimpin bisa tenang dan tenteram; jemaat bisa hidup dalam kesalehan dan kehormatan.

Hari ini banyak orang mencela dan mengejek pemerintah, yang memang tidak sempurna. Sebagai anak-anak Tuhan, kita diminta mendoakan semua orang, termasuk pemerintah kita. Bukan sekadar agar ada keajaiban yang membuat kebijakan mereka berpihak pada kepentingan kita, melainkan juga agar mereka mengenal kebenaran dan diselamatkan. Itulah yang menyenangkan hati Tuhan. Mari ambil waktu melakukannya hari ini --ARS
------------------------------------------------------------------
TUHAN, TAK SATU PUN PEMIMPIN YANG BANGKIT TANPA IZIN-MUBAWALAH MEREKA MENGENAL DAN MELANGKAH DALAM JALAN-MU
------------------------------------------------------------------

MENJELAJAH UNTUK MENCARI DAMAI

Bacaan firman
Bacalah Yohanes 14:27; Yesaya 27:5

Pertanyaan renungan:
1. Hal apakah yang ditinggalkan oleh Yesus bagi kita? (Yoh 14:27a).
2. Mengapa kita tidak boleh gelisah dan gentar? (Yoh 14:27b).
3. Kepada siapakah kita dapat mencari damai? (Yesaya 27:5).

Dari masa ke masa, manusia berusaha mencari damai demi memberikan ketentraman dalam hatinya. Pada abad ke-19, terjadi kemajuan ilmu pengetahuan yang luar biasa, sehingga dunia ini seakan-akan aman dan damai. Peperangan yang menyebabkan banyak kehancuran telah diakhiri dengan terciptanya perdamaian di belahan dunia yang lain. Para pencetus atau inisiator perdamaian diberikan hadiah berupa nobel perdamaian untuk mengenang jasa-jasa mereka untuk menciptakan dunia yang damai. Tapi, kenyataannya apakah dunia makin damai? Tidak. Karena hati manusia yang masih kosong tidak dapat diisi dengan apapun, baik lewat prestasi tertentu atau kepintaran manusia menciptakan teknologi. Damai yang sejati hanya diberikan oleh Sang raja DAMAI yakni Tuhan Yesus. Tuhan berbicara melalui nabi Yesaya, “Kecuali kalau mereka mencari perlindungan kepada-Ku dan mencari damai dengan Aku, ya mencari damai dengan Aku!." Hanya damai yang dari Tuhan yang benar-benar sejati. Damai tidak diperoleh dari uang, sex dan obat-obat terlarang. Damai yang tidak bersumber dari Tuhan adalah damai yang palsu. Ada orang Kristen yang mencari damai palsu setelah mengecap damai dari Tuhan. Kembalilah kepada pemberi damai sejati yaitu Tuhan Yesus Kristus. Ia berkata, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu,”(Yoh 14:27). Masihkah Anda mencari damai yang palsu?

Renungan Firman:
Apakah Anda benar-benar mengecap damai sejahtera yang dari Tuhan? Perubahan apakah yang terjadi ketika Anda kehilangan damai sejati dari Tuhan? Bagikan pengalaman Anda di komsel.

Jumat, 13 Januari 2012

Jangan Khawatir


Bacaan Hari ini :
1 Petrus 5:6-7 "Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu."
_________________________________________

Hari ini saya memiliki pesan dari Firman Tuhan yang sederhana tapi sangat penting: Jangan Khawatir.
Yesus berkata, "Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Ketika kita khawatir tentang hari esok, kita menarik mendung hari esok dan menutupi sinar matahari hari ini.

Saya telah membagi berkali-kali dalam pelayanan saya tentang kebenaran yang luar biasa dari perintah Yesus, "Jangan khawatir tentang hari esok."
Hal ini seperti kita memiliki sekering 24-jam.
Kita diciptakan untuk menangani tekanan kehidupan sehari demi sehari.

Jika hari ini Anda khawatir tentang besok, Anda menempatkan beban 48-jam pada sekering 24-jam, dan Anda kelebihan beban.

Beberapa orang tidak hanya khawatir tentang hari esok, mereka khawatir akan minggu depan dan bulan depan.
Tidak heran sekering mereka meledak!

Anda harus tahu, jika pikiran tidak dapat menanggung lagi, dia akan memaksakan untuk menurunkan beban pada tubuh.
Jika kesehatan Anda memburuk, khawatir mungkin menjadi sumber masalahnya.
Alkitab mengatakan untuk menyerahkan segala kekhawatiran Anda, seluruh kekhawatiran Anda, semua kekhawatiran Anda, pada-Nya, sekali dan untuk semuanya.

Serahkan beban Anda pada Tuhan.
Alkitab mengatakan jangan khawatir untuk apapun.
Jangan khawatir tentang anak-anak Anda, jangan khawatir tentang uang Anda, jangan khawatir tentang masa depan Anda, jangan khawatir tentang apa pun.

Bapa Surgawi Anda sangat peduli pada Anda, adalah keinginan dan kehendak-Nya untuk memberikan Anda berkat Kerajaan-Nya.
_________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 31-32; Matius 9:18-38
_________________________________________

Jangan khawatir akan apapun adalah firman Tuhan yang sangat penting dan harus kita lakukan setiap waktu.
(Diterjemahkan dari Answers for Each Day by Bayless Conley)
_________________________________________

AVODAH

Bacaan: Kolose 3:17-25
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kolose 3:23)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: Ayub 35-37
------------------------------------------------------------------
Ada sebuah kata Ibrani yang menarik, yaitu avodah, yang secara literal berarti "bekerja". Kata ini merujuk pada aktivitas seseorang dalam dunia bisnis, industri, pertanian, dan sebagainya. Menariknya, kata yang sama juga dipakai untuk aktivitas melayani dan mempersembahkan korban di Bait Allah.Di Alkitab, avodah diterjemahkan "bekerja" pada bagian tertentu dan "ibadah" pada bagian lainnya. Aktivitas di dunia kerja dan di Bait Allah bagi orang Ibrani merupakan tindakan dengan natur yang sama, yaitu penyembahan kepada Tuhan. Dengan kata lain, pekerjaan seseorang ialah suatu bentuk ibadah, bukan sekadar aktualisasi diri atau pelayanan bagi sesama.

Kebenaran yang sama juga digemakan dengan sangat kuat dalam kata-kata Paulus, "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." Di bagian ini Paulus sedang mengajar jemaat tentang bagaimana menjalani hidup baru (pasal 3) yang mewujudkan keutamaan Pribadi Kristus (pasal 1) dan kepenuhan di dalam Dia (pasal 2). Tiap orang percaya didorong untuk melakukan segala sesuatu-dalam hidup berjemaat, suami-istri, orangtua-anak, tuan-hamba-"dalam nama Tuhan Yesus", demi dan bagi Kristus (ayat 17).

Apa pun yang sedang atau akan kita kerjakan hari ini, mari pikirkan bagaimana kita dapat melakukannya demi dan bagi Kristus. Perbedaan apa yang muncul dengan sikap hati yang baru tersebut? Pakailah setiap kesempatan hari ini untuk menjadikan segala aktivitas dan pertemuan Anda sebagai sebuah avodah (ibadah) yang besar kepada Tuhan --JOO
------------------------------------------------------------------
PEKERJAAN DAN AKTIVITAS SEHARI-HARI
ADALAH IBADAH YANG MESTI DIJALANI BAGI KRISTUS SEPENUH HATI
------------------------------------------------------------------

ALLAH INGIN MEMBAWA KITA SEMAKIN DEKAT KEPADANYA.

Bacaan Firman
Bacalah 1 Korintus 10:13 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini.

Pertanyaan Renungan
1. Menurut firman Tuhan, seperti apakah pencobaan yang kita alami? (ayat 13a).
2. Sifat apakah yang paling menonjol dalam diri Allah? (ayat 13b)
3. Hal apakah yang akan terjadi ketika Anda dicobai? (ayat 13c).

Tidak ada seorang pun yang mau menerima atau mengalami pencobaan dalam hidupnya. Mereka yang penah mengalami pencobaanpun tidak menginginkan pencobaan itu. Pencobaan selalu memberikan tekanan dalam hidup kita, bahkan mengakibatkan hilangnya damai sejahtra dalam hati. Pencobaan atau pergumulan seringkali menghampiri kita seperti tamu yang tak diundang. Firman Tuhan hari ini memberikan jaminan pada kita bahwa pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan kita. Yang membuat pencobaan menjadi luar biasa adalah respon kita. Kita harus tahu bahwa Allah setia dan adil, sehingga Ia tidak akan membiarkan kita terjerumus ke dalam pencobaan. Allah tahu bahwa kita menghadapi pencobaan, tetapi karena kekuatan pencobaan itu tidak melebihi kekuatan kita, maka Allah membiarkan kita menghadapinya. Allah memberikan batas tertentu agar tidak melampaui kekuatan kita. Kalimat, 'IA AKAN memberi kita jalan keluar,' mengandung syarat bahwa kita harus menanggungnya. Jadi, Allah mau membawa kita lebih dekat pada diri-Nya lewat pencobaan itu. Karena itu, kita harus bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Jika kita sadar bahwa pencobaan adalah sarana untuk membawa kita lebih intim dengan BAPA, maka kita harus bersyukur. Mari, gunakanlah sarana ini untuk intim dengan Tuhan.

Renungan Firman
Berapa kalikah Anda menang atas pencobaan yang Anda hadapi? Bagikan tips-tips bagaimana Anda menang atas pencobaan dengan anggota komsel Anda.

Kamis, 12 Januari 2012

Iman adalah Penangkal Rasa Takut


Bacaan Hari ini :
Bilangan 13:30 (BIS) "Kemudian Kaleb membungkam orang-orang sebelum Musa dan berkata, 'Kita harus pergi dan mengambil kepemilikan tanah, karena kita pasti bisa melakukannya.'"
_________________________________________

Cara untuk mengatasi ketakutan kita adalah mengikuti Yesus dalam iman.
Iman kita adalah hal yang memungkinkan kita untuk memasuki masa depan -- tidak dengan tanda tanya -- tapi dengan tanda seru!

Iman adalah hal yang memungkinkan kita untuk menyatakan dalam keyakinan bahwa Tuhan beserta kita apa pun yang terjadi.
Kita yakin Tuhan adalah bagi kita dan pasti Dia menginginkan yang terbaik untuk kita.

Melalui iman, kita tahu bahwa Tuhan bekerja dalam segala hal untuk kebaikan kita -- jika kita mengasihi Tuhan dan mengikuti perintah Yesus. (Roma 8:28)
Jika Anda percaya, Alkitab mengatakan semua hal bekerja bersama untuk kebaikan -- tidak bahwa semua hal yang baik -- tetapi bekerja bersama untuk kebaikan Anda dan Kemuliaan Allah.

Tidak ada kesulitan, dilema, kekalahan, atau bencana dalam kehidupan orang percaya yang Tuhan tidak dapat mendatangkan kebaikan darinya.

Ketika Anda menghadapi masa depan, apa yang Anda lihat?
Apakah Anda melihatnya dengan mata keraguan?
Dengan mata sinis?
Dengan mata yang takut akan hal yang lebih buruk?

Anda memiliki dua pilihan tentang masa depan:

Pertama, Anda dapat menghadapi masa depan dengan ragu-ragu, sinis, dengan pikiran negatif, mengharapkan yang lebih buruk, atau ...

Anda dapat menghadapi masa depan dengan mengharapkan Tuhan bersama Anda dan percaya bahwa kebaikan-Nya dan rahmat-Nya akan mengikuti Anda di semua hari-hari dalam hidup Anda.
_________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 29-30; Matius 9:1-17
_________________________________________

Iman kita terhadap Yesus adalah penangkal untuk rasa takut, karena kita mempercayai Tuhan yang mengasihi dan mempunyai rencana yang indah untuk hidup kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
_________________________________________

AWAS RACUN!

Bacaan: 2Timotius 4:1-8
Karena akan dating waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya (2Timotius 4:3)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: Ayub 32-34
------------------------------------------------------------------
Ini kisah nyata yang dialami oleh ke- ponakan saya. Saking lapar dan ha-us sepulang sekolah, ia langsung mereguk secangkir "teh" yang ia lihat di atas meja mesin jahit. Ternyata itu racun serangga. Ia berteriak-teriak kesakitan. Bersyukur saya tiba pada saat yang tepat untuk menolongnya sehingga ia terselamatkan. Adanya makanan dan minuman yang tampaknya menarik, bisa membuat orang makan dan minum sembarangan, apalagi kalau memang sedang lapar dan haus. Celakanya kalau yang dilahap itu ternyata tidak sehat atau bahkan mengandung racun.

"Makanan dan minuman" bagi jiwa juga tidak semuanya sehat. Ada yang tidak benar alias dongeng belaka. Rasul Paulus sudah jauh-jauh sebelumnya mengingatkan Timotius sebagai pemimpin jemaat di Efesus untuk mewaspadai bahaya ini. Suatu masa akan datang di mana orang tak lagi dapat menerima ajaran sehat (ayat 3), dan mencari pengajar yang lebih "memuaskan keinginan telinganya" (ayat 3-4). Sebab itu, Timotius didorong agar siap memakai tiap kesempatan untuk memberitakan firman dengan sabar dan setia (ayat 2, 5).

Seberapa kebenaran firman Tuhan itu penting bagi kita? Ataukah kita asal lahap berbagai pengajaran yang menarik dan menyenangkan hati kita tanpa memikirkan kesesuaiannya dengan Alkitab? Kita perlu berhati-hati. Mohon Roh Kudus memberi hikmat. Kenali betul firman Tuhan dengan sering membaca dan merenungkannya, agar kita bisa membedakannya dari pesan yang keliru. Bagikanlah kebenaran yang kita terima dan peringatkanlah rekan-rekan kita jika ada "racun" yang membahayakan di sekitar mereka --ACH
------------------------------------------------------------------
RACUN MUDAH DIKENAL DAN DIHINDARIJIKA KEBENARAN SUNGGUH-SUNGGUH KITA PAHAMI
------------------------------------------------------------------

PENYEMBAHAN YANG NYATA.

Bacaan Firman
Bacalah Ulangan.6:4-5; Markus 12:30 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini.

Pertanyaan Renungan
1. Siapakah TUHAN itu dan apakah yang harus kita lakukan? (Ul 6:4-5).
2. Hal apakah yang ditegaskan oleh Yesus bagi setiap orang Kristen? (Markus 12:30)..

Penyembahan kepada Allah tidak hanya dibatasi lewat nyanyian dan syair yang diberi nada-nada tertentu, tetapi berbicara tentang kehidupan nyata yang terekspresi lewat aktifitas keseharian kita. Definisi penyembahan adalah MENANGGAPI ALLAH. Salah satu bentuk penyembahan saat kita beribadah adalah menyanyi, menari, mengangkat tangan, berdoa, memberi persembahan dan mendengar firman Tuhan. Tapi, ekspresi penyembahan kita pada Tuhan harus terekpresi dengan nyata dalam segala aktifitas keseharian kita, baik itu di kantor atau pun di tempat aktivitas yang lain.
Firman Tuhan menjelas bahwa TUHAN adalah ALLAH yang esa. Jika kita mengasihi atau menanggapi Allah, kita harus melakukannya dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan. Penyembahan seharusnya tidak menjadi suatu ritualitas semata, tetapi melibatkan hati, perasaan, pikiran dan kekuatan kita. Kita harus memfokuskan seluruhnya kepada Tuhan. Banyak orang yang datang beribadah dengan hati, jiwa dan pikiran yang berfokus pada yang lain, seperti agenda makan siang dan sebagainya. Seandainya hati dan pikiran kita direkam dalam video dan diperlihatkan pada Tuhan: apakah Dia akan senang dengan sikap kita? Kita memang beribadah, tetapi tidak mengalami kuasa ibadah itu sendiri. Padahal ibadah korporat atau Saat Teduh pribadi seharusnya menjadi momen yang membuat kita berfokus pada Tuhan, sehingga aktifitas keseharian kita adalah ekspresi penyembahan yang memuliakan Tuhan. Paulus berkata, “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia,” (Kolose 3:23).

Renungan Firman
Jika penyembahan kepada Allah tidak hanya dibatasi lewat nyanyian dan syair, hal lain apakah yang Anda akan ekspresikan di dalam komsel sebagai ungkapan penyembahan Anda kepada Allah?

Rabu, 11 Januari 2012

Bekerja Sama dengan Roh Kudus dalam Hidup Anda


Bacaan Hari ini :
Efesus 4:23 "supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu."
_________________________________________

Di dalam Alkitab kita melihat sebuah kebenaran penting yang digambarkan berulang: Roh Kudus melepaskan kuasa saat Anda mengambil langkah iman.
Ketika Yosua dihadapkan dengan jalan buntu, air banjir dari Sungai Yordan surut hanya setelah para pemimpin melangkah ke dalam arus deras dalam ketaatan dan iman. (Yosua 3:13-17)

Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, ketaatan kita melepaskan kuasa Tuhan.
Tuhan menunggu untuk Anda bertindak terlebih dahulu.
Jangan menunggu untuk merasa kuat atau yakin.
Bergerak maju, lakukan hal yang benar, bagaimanapun ketakutan dan perasaan Anda.
Hal ini adalah bagaimana Anda bekerja sama dengan Roh Kudus.

Kita diberitahu di dalam seluruh Perjanjian Baru untuk "melakukan segala upaya" untuk bertumbuh dalam iman, untuk menjadi lebih seperti Yesus. (misalnya, Lukas 13:24, Roma 14:19, Efesus 4:3)
Kita tidak bisa hanya duduk-duduk dan menunggu hal itu terjadi.

Kita memperdalam iman kita setiap kali kita patuh kepada perintah-perintah Yesus.
Sebagai contoh :

Kita harus memilih untuk melepaskan cara bertindak kita yang lama.
"Sebab itu tanggalkanlah manusia lama dengan pola kehidupan lama yang sedang dirusakkan oleh keinginan-keinginannya yang menyesatkan." (Efesus 4:22, BIS)

Kita harus mengubah cara berpikir kita.
"Hendaklah hati dan pikiranmu dibaharui seluruhnya." (Efesus 4:23, BIS)
Alkitab mengatakan bahwa kita "diubahkan oleh pembaruan dari pikiran kita. (Roma 12:2)

Kita harus "mengenakan" karakter Kristus dengan mengembangkan kebiasaan baru yang saleh.
Alkitab mengatakan, "dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." (Efesus 4:24)
_________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 27-28; Matius 8:18-34
_________________________________________

Kita harus mengambil langkah-langkah ketaatan dalam iman dan bekerja sama dengan Roh Kudus agar iman kita bertumbuh.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
_________________________________________

MARAH PADA TUHAN

Bacaan: Ratapan 5:1-22
Mengapa Engkau melupakan kami selama-lamanya, meninggalkan kami demikian lama?...apa Engkau sudah membuang kami sama sekali? (Ratapan 5:20,22)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: Ayub 29-31
------------------------------------------------------------------
Melihat kondisi bangsa dan negara yang kita cintai, pernahkah Anda marah, jengkel, mengeluh pada Tuhan? Menuduh-Nya tidak peduli? Perasaan yang sama pernah dialami oleh nabi Yeremia ketika ia melihat keadaan kota Yerusalem dan bangsanya yang hancur. Alkitab tidak menutupi kebobrokan umat Tuhan. Dalam doa Yeremia, kita diberitahu seperti apa kondisi yang ia tangisi saat itu (bandingkan dengan negara kita). Bangsanya terhina oleh bangsa lain dan asetnya dikuasai orang asing (ayat 1-2). Ada banyak anak yatim dan janda. Terjadi kekurangan air dan bahan bakar (ayat 3-4). Mereka harus bekerja lebih keras dan terpaksa minta bantuan negara asing (ayat 5-6). Rakyat menjadi korban kesalahan para pendahulu dan diperintah pejabat yang tidak bermutu (ayat 7-8). Banyak pembunuhan, kelaparan dan perkosaan (ayat 9-11), dan seterusnya. Mengapa Tuhan membiarkan semua ini? Yeremia mengeluh dengan satu kesadaran yang kuat: inilah murka Tuhan akibat dosa (ayat 16, 22). Tuhan sudah sangat bersabar dengan Israel, tetapi mereka tidak bertobat. Yeremia datang sebagai bagian dari bangsanya itu. Di tengah perasaan yang campur aduk, ia mengakui dosa bangsanya dan memohon belas kasihan Tuhan (ayat 21).

Melihat berita di koran atau televisi hari ini, biarlah tidak hanya rasa marah, jengkel, dan keluhan yang menguasai kita, tetapi juga kengerian akan akibat dosa! Sadarilah betapa murkanya Tuhan terhadap dosa. Umat pilihan pun dihukum-Nya! Ketika berdosa atau melihat dosa di sekitar kita, datanglah pada Tuhan, memohon pengampunan dan belas kasihan-Nya --ACH
------------------------------------------------------------------
APA TANGGAPAN YANG TEPAT SAAT DOSA MEREBAK DALAM MASYARAKAT? MARAH PADA TUHAN ATAU MEMOHON BELAS KASIHAN-NYA?
------------------------------------------------------------------

ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang

Bacaan Firman
Bacalah Mazmur 37:1-40 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini.

Pertanyaan Renungan
1. Hal apakah yang harus kita lakukan sebagai orang Kristen? (ayat 3-5).
2. Ketika kita melakukan bagian kita, apakah yang akan dilakukan oleh Tuhan? (ayat 6).

Apa respon kita ketika kita berhadapan dengan orang-orang yang berbuat jahat atau yang berbuat curang terhadap kita? Kita harus sadar dan insaf bahwa iblis menunggu respon kita: apakah kita akan memberikan respon negatif? Jangan lupa bahwa Tuhan juga sedang menunggu respon positif atau respon yang BENAR dari diri kita. Tuhan ingin agar kita memberikan respon yang benar terhadap situasi apapun yang terjadi di dalam hidup kita. Jadi, kita harus memberikan respon yang benar sesuai dengan firman Tuhan dan bukan respon sesuai pikiran manusia kita. Respon yang berdasarkan kebenaran firman Tuhan pasti membawa hasil yang baik. Respon yang baik menurut pikiran kita belum tentu benar. Akan tetapi, respon benar yang sesuai firman Tuhan akan membuat kita untuk melihat kebenaran bahwa Tuhan memunculkan kebenaran kita seperti terang. Jadi, yang mesti kita renungkan adalah sudahkah kita tetap berespon yang benar, sekalipun orang berbuat jahat atau curang kepada kita? Kita harus sadar bahwa Tuhan rindu agar kita selalu bersukacita karena Dia senantiasa beserta dengan kita.

Renungan Firman
Pernahkah Anda berjumpa dengan orang jahat dan curang? Pengalaman apa yang Anda alami ketika memberikan respon yang benar atau respon yang tidak benar?

Selasa, 10 Januari 2012

Berserah adalah Hati yang Menyembah

Bacaan Hari ini :
Roma 6:13 "Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran."
_________________________________________

Hati yang menyembah adalah hati yang berserah.

Berserah adalah kata yang tidak populer, tidak disukai hampir seperti kata menyerah.
Ini seperti menyiratkan kekalahan, dan tak seorang pun ingin menjadi pecundang.

Berserah membangkitkan gambar yang tidak menyenangkan dari mengakui kekalahan dalam pertempuran, mengorbankan permainan, atau menyerah pada lawan yang lebih kuat.
Kata ini hampir selalu digunakan dalam konteks negatif.
Seperti penjahat yang tertangkap, berserah kepada pihak berwenang.

Dalam dunia yang kompetitif ini kita diajarkan untuk tidak pernah berhenti mencoba, pantang menyerah, dan tidak pernah berserah - jadi kita tidak mendengar banyak tentang berserah.
Jika menang adalah segalanya, berserah tidak terpikirkan.

Namun, Alkitab mengajarkan kita bahwa daripada mencoba untuk menang dan menaklukkan, kita justru seharusnya berserah dan taat.

Dan dengan berserah kepada Allah, kita masuk ke dalam sikap hati yang menyembah.
Ini adalah penyembahan yang benar : kita menyenangkan hati Tuhan saat kita memberi diri kita sepenuhnya kepada-Nya.

Berserah terbaik ditunjukkan dalam ketaatan, bekerja sama dengan Pencipta Anda.
Anda berkata, "Ya Tuhan" untuk apa saja yang Dia minta dari Anda.

Bahkan, "Tidak, Tuhan" adalah suatu kontradiksi.
Anda tidak dapat mengklaim Yesus sebagai Tuhan bila Anda menolak untuk mentaati Dia.
Petrus mencontohkan sikap yang berserah ketika, setelah semalam gagal menjala ikan, Yesus menyuruhnya untuk mencoba lagi: ".. Guru, kami telah bekerja keras sepanjang malam dan tidak menangkap apa-apa. Tapi karena Engkau berkata demikian, aku akan menebarkan jala."
Orang-orang yang berserah menuruti firman Tuhan, bahkan ketika itu tidak masuk akal.

Tuhan bukanlah tuan yang kejam, atau menggertak yang menggunakan kekerasan untuk memaksa kita menjadi tunduk.
Dia tidak mencoba mematahkan kehendak kita, tetapi mengarahkan kita kepada diri-Nya, sehingga kita akan memberikan diri kita secara bebas kepada-Nya.
Tuhan adalah Kekasih dan Pembebas, dan berserah diri membawa kebebasan, bukan perbudakan.

Ketika kita sepenuhnya menyerahkan diri kita kepada Yesus, kita menemukan bahwa dia bukan sesosok tirani, tetapi Juru Selamat, bukan bos, tapi Saudara, bukan diktator, tapi Teman.
_________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 25-26; Matius 8:1-17
_________________________________________

Saat kita berserah kepada Tuhan, maka kita akan mengalami hubungan yang lebih luar biasa indah dengan Dia.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
_________________________________________

MANA BISA SEMBUNYI?

Bacaan: Mazmur 139:1-12
Kemana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? (Mazmur 139:7)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: Ayub 24-28
------------------------------------------------------------------
Jenny tergesa-gesa mencuci tangannya. Segera setelah itu, ia berlari ke kelas meninggalkan teman-temannya. Bocah berusia empat tahun ini membenamkan kepalanya ke dalam tas ransel besarnya. Tak lama kemudian, suaranya yang lantang membuat saya, yang saat itu berjalan melewati kelasnya yang terbuka, tercengang melihat ulahnya. "Ibu guru, aku sedang sembunyi!" Jenny berpikir jika kepalanya tidak terlihat, maka seluruh tubuhnya pun tidak akan terlihat!

Apa yang Jenny lakukan mengingatkan saya tentang Tuhan Yang Mahatahu. Tuhan mengenal dan menyelidiki kita (ayat 1). Dia tahu apa yang kita lakukan, yang juga dapat diketahui orang lain. Dia tahu keseharian hidup kita: duduk, berdiri, berjalan, berbaring (ayat 2-3). Ia bahkan tahu apa yang orang lain tidak tahu: sesuatu yang tersimpan dalam pikiran kita (ayat 2) serta perkataan yang belum keluar dari mulut kita (ayat 4). Benarlah apa yang pemazmur katakan bahwa kita tidak mungkin dapat bersembunyi dari hadapan-Nya.

Disadari atau tidak, mungkin adakalanya Anda dan saya bertingkah seperti Jenny. Kita berusaha menyembunyikan rapat-rapat kesalahan kita dari hadapan Tuhan. Kita berlari menjauh dari-Nya, berpikir bahwa kita dapat hidup tanpa berurusan dengan Tuhan. Betapa sia-sia hidup seperti itu! Pemahaman bahwa Tuhan Mahatahu seharusnya membuat kita tidak lagi berlari dan bersembunyi dari Tuhan, tetapi justru membawa diri kita untuk senantiasa dikenal dan diselidiki oleh Tuhan. Membuka diri untuk ditegur, diperbaiki, dan dibentuk semakin serupa dengan Kristus --SWS
------------------------------------------------------------------
SELIDIKILAH AKU, YA ALLAH DAN PERIKSALAH HATIKU
UJILAH AKU DAN TUNTUNLAH AKU DI JALAN YANG KEKAL!
------------------------------------------------------------------

Rindu kepada kediaman allah

Bacaan Firman
Bacalah Mazmur 84:1-13 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini.

Pertanyaan Renungan
1. Mengapa jiwa Daud hancur? (ayat 3).
2. Apa yang terjadi pada orang-orang yang tinggal dalam hadirat Tuhan? (ayat 5-9).
3. Mengapa Daud berkata bahwa lebih baik satu hari di pelataran Allah dari pada seribu hari di tempat lain? (ayat 10-13).

Manusia selalu merindukan kebahagiaan di dalam hidupnya. Namun hanya ada kebahagiaan semu yang ditawarkan oleh dunia, sehingga manusia tidak akan pernah mengalami kepuasaan sejati. Kita sebagai orang Kristen terkadang suka mencari kebahagiaan semu. Kebahagiaan semu adalah kebahagiaan atau kepuasan jiwa yang disebabkan atau dipenuhi atau diakibatkan oleh hal-hal dari dunia ini. Bagi orang yang sudah pernah merasakan kebahagiaan sejati saat ia lahir baru, maka ia akan selalu merindukan kebahagiaan sejati tersebut. Padahal kebahagiaan sejati hanya akan kita alami ketika kita menempatkan Tuhan sebagai satu-satunya sumber dalam hidup kita. Firman Tuhan hari ini menjamin kita untuk mengalami kebahagiaan sejati. Pertanyaan yang perlu kita renungkan adalah apakah kita menjadi pribadi yang rindu untuk diam di hadirat Tuhan? Apakah kekuatan kita hanya ada di dalam Dia? Apakah kita menjadi pribadi yang terus-menerus percaya bahwa Tuhan adalah Allah yang baik dan memiliki rencana yang indah bagi kita? Jawaban ada pada hati kita.

Renungan Firman
Seberapa banyak waktu yang Anda pakai untuk terus menerus berada dalam hadiratNya? Ceritakan kerinduan Anda saat bersekutu dengan anggota-anggota tubuh Kristus yang lain baik di keluarga, pekerjaan atau pelayanan Anda.

Senin, 09 Januari 2012

Ketaatan Melepaskan Kuasa Tuhan dalam Hidup Anda

Bacaan Hari ini :
Ibrani 3:19 (BIS) "Sekarang kita mengerti bahwa mereka tidak dapat masuk, karena mereka tidak percaya kepada Allah."
_________________________________________

Ayat yang paling menyedihkan bagi saya dalam seluruh Alkitab adalah ayat hari ini.
Ayat ini mengatakan umat Allah tidak dapat masuk ke Tanah Perjanjian karena ketidakpercayaan mereka.

Pikirkan tentang ini: Selama 400 tahun Tuhan merencanakan pembebasan Israel dari Mesir.
Untuk meyakinkan Firaun untuk membiarkan mereka pergi, Tuhan mengirimkan berbagai tulah pada bangsa Mesir.
Dia membuka Laut Merah dan dia memberi makan orang Israel dengan manna dan burung puyuh.
Dia mengurus semua kebutuhan mereka saat Dia membawa mereka ke tepi Tanah Perjanjian.

Tetapi pada titik keputusan, umat Allah berkata, "Kami tidak sanggup melakukannya."
Dan Alkitab mengatakan karena ketidakpercayaan mereka, mereka tidak diperbolehkan untuk masuk dan mereka kehilangan semua yang telah Tuhan rencanakan untuk hidup mereka.

Saya tidak ingin hal itu terjadi pada Anda.
Saya tidak ingin Anda kehilangan apa yang telah Tuhan rencanakan untuk hidup Anda hanya karena Anda takut atau tidak mau mengambil langkah iman.
Ketidakpercayaan Anda membatasi Tuhan.

Kita harus memilih untuk taat kepada Tuhan dalam iman.
Setiap kali kita percaya hikmat Tuhan dan melakukan apa yang Dia katakan untuk kita lakukan, bahkan ketika kita tidak memahaminya, kita memperdalam hubungan kita dengan Tuhan.

Pahami ini, kita mematuhi Tuhan bukan karena kewajiban atau takut atau paksaan, tetapi karena kita mengasihi Dia dan percaya bahwa Dia tahu apa yang terbaik untuk kita.
Kita mengikut Kristus karena rasa syukur untuk semua yang telah Dia lakukan untuk kita, dan semakin dekat kita mengikuti Yesus, hubungan kita dengan Dia menjadi lebih dalam.

Orang-orang yang tidak percaya sering berpikir orang Kristen taat karena kewajiban atau rasa bersalah atau takut hukuman, tetapi yang benar adalah sebaliknya.
Karena kita telah diampuni dan dibebaskan, kita taat karena kasih -- dan ketaatan kita membawa sukacita yang besar!
Yesus berkata, "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh." (Yohanes 15:9-11)

Tragedi terbesar tahun ini adalah jika Anda tetap berdiri di tepi tujuan ilahi Anda, tetapi takut untuk masuk ke dalam semua yang telah Tuhan rencanakan bagi Anda.
Ketaatan Anda dalam bergerak maju -- untuk mengambil risiko dan melangkah keluar dalam iman -- akan melepaskan kuasa Tuhan dalam hidup Anda.

Apa yang Anda takuti pada tahun 2012 ini?
Apapun itu, itu tidak akan mengentikan Anda ketika Anda melakukan apapun yang Tuhan katakan untuk Anda lakukan.
Tidak ada alasan untuk takut.
Tuhan berada di pihak kita.
_________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 23-24; Matius 7
_________________________________________

Taat dan percaya kepada Tuhan, serta berani mengambil langkah iman, supaya kita dapat menerima semua janji-Nya dalam hidup kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
_________________________________________

DUKACITA DI MATA YESUS

Bacaan: Matius 5:1-12
Berbahagialah orang yang berdukacita karena mereka akan dihibur (Matius 5:4)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: Ayub 21-23
------------------------------------------------------------------
Kahlil Gibran menulis, "Hal yang membuatmu tertawa suatu saat akan membuatmu menangis, dan apa yang kini membuatmu menangis adalah hal yang akan membuatmu tertawa." Menurut pengalaman saya, Gibran membidik dengan tepat kehidupan manusia. Tertawa dan menangis adalah hal yang sehat dan normal dalam hidup manusia. Ada memang beberapa orang yang saking sering mengalami kegetiran hidup berkata bahwa "air mata mereka sudah kering". Namun, ini justru menunjukkan kondisi jiwa yang tidak sehat. Biasanya orang-orang semacam itu menyangkali perasaan mereka sendiri dan berusaha untuk tegar tanpa bantuan orang lain. Termasuk Tuhan.

Menarik bahwa dalam khotbah-Nya, Yesus menyebutkan dukacita sebagai salah satu ciri orang yang disebut berbahagia. Dukacita disebut pentheo dalam bahasa Yunani, yang berarti "bersedih" atau "meratap". Objek kesedihan dan ratapan bisa beragam. Dalam konteks pendengar saat itu, sangat mungkin kesedihan dan ratapan mereka berkaitan dengan status sebagai rakyat kecil yang tak punya banyak akses ke arah kekuatan dan ketahanan sosial-material, kondisi sakit dan terpinggirkan. Yesus memberi pengharapan bahwa mereka sedang berjalan ke arah pintu penghiburan. Justru siapa yang tak pernah mengalami kesedihan, tak akan pernah dapat mengalami hangatnya penghiburan.

Kapan kali terakhir Anda membawa dukacita ke hadapan Tuhan? Ataukah Anda merasa itu tak ada gunanya sebab Tuhan tak peduli? Saat Anda jujur dan hancur hati di hadapan-Nya, ingat janji Yesus: Anda akan beroleh penghiburan-Nya. Jadi, berbahagialah! --DKL
------------------------------------------------------------------
DALAM DUKACITA YANG TUHAN BERIKAN
TERSEDIA PENGHIBURAN-NYA YANG MENEGUHKAN
------------------------------------------------------------------

DI MULAI DENGAN KETAATAN BERAKHIR DENGAN PERSAHABATAN.

Bacaan Firman
Bacalah Yakobus 2:23 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini.

Pertanyaan Renungan
1. Hal apakah yang dilakukan oleh Abraham, sehingga imannya diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran? (ayat 23a).
2. Kata Yakobus, Abraham disebut atau digelari sebagai apakah? (ayat 23b).

Alkitab tidak memberikan status apapun kepada Abraham ketika ia meninggalkan tanah Urkasdim. Abraham adalah seorang pribadi biasa seperti kita. Tapi ketaatannya kepada panggilan Allah membuat dirinya menerima beberapa 'predikat,' antara lain : 'bapa banyak bangsa,' 'bapak orang percaya,' dan 'sahabat Allah.' Dalam perjalanan kekristenan kita, kita juga melewati beberapa tahap yang benar, yaitu mendengar suara Tuhan dan mentaatinya. Kita menerima keselamatan kekal ketika percaya kepada Yesus. Namun, kita harus berjalan bersama Tuhan dalam tahap selanjutnya. Predikat apakah yang akan melekat dalam hidup Anda ketika meninggal? Predikat itu akan menjadi warisan Anda pada generasi selanjutnya. Persahabatan terjadi karena inisiatif dua pihak, yang saling berhubungan dalam waktu lama. Proses menjadi sahabat biasanya melewati ujian waktu, komitmen dan komunikasi yang terus-menerus. Jika kita ingin menjadi sahabat Tuhan, kita harus taat kepada Dia dalam segala hal. Kita harus berkomunikasi dengan Tuhan dan mentaati Dia. Seperti Abraham, ketaatan kita akan membuat kita menjadi sahabat Tuhan, sehingga Ia berkomunikasi dengan kita. Mari, luangkanlah waktu bersama Tuhan doa dan penyembahan, baik pribadi maupun komunitas.

Renungan Firman
Sudahkah Anda membangun hubungan persahabatan dengan Tuhan? Bagikan pengalaman Anda dengan Tuhan dalam komsel Anda.

 

Minggu, 08 Januari 2012

Mengembangkan Mata Iman

Bacaan Hari ini :
Roma 6:4 (BIS) "Dengan baptisan itu, kita dikubur dengan Kristus dan turut mati bersama-sama Dia, supaya sebagaimana Kristus dihidupkan dari kematian oleh kuasa Bapa yang mulia, begitu pun kita dapat menjalani suatu hidup yang baru."
_________________________________________

Dalam renungan ini kita akan berbicara mengenai pengembangan mata iman.
Ketika Anda dilahirkan kembali secara rohani, Tuhan membuka mata rohani Anda dan ini memungkinkan Anda untuk melihat pekerjaan-Nya di sekeliling Anda dan melihat banyak kesempatan yang Dia tempatkan di hadapan Anda.

Tuhan juga akan membuka telinga rohani Anda, sehingga Anda akan dapat mendengar apa yang benar-benar dikatakan orang bukan apa yang Anda pikir mereka katakan.
Ketika Yesus datang ke dalam hidup Anda, Tuhan membuka seluruh rangkaian panca indra rohani yang membantu Anda melihat hidup dari sudut pandang-Nya.

Mari saya beri contoh sederhana tentang bagaimana ini bekerja.
Apakah Anda pernah membaca Alkitab dan, saat Anda membaca sebuah ayat, itu seperti muncul keluar dan Anda berpikir, "Wow, aku tidak pernah melihat ini sebelumnya!"
Bahkan meskipun Anda telah membaca ayat itu lima belas kali, Anda tidak pernah melihat kebenaran yang muncul keluar untuk Anda.

Apa yang terjadi?
Tuhan sedang membuka mata rohani Anda.

Sekarang, ada beberapa langkah dasar yang harus diselesaikan dalam rangka mengembangkan mata iman, dalam rangka untuk menjalani hidup dengan iman, dan Anda perlu hidup oleh iman atau Anda tidak akan pernah mampu menyelesaikan tujuan Tuhan yang telah direncanakan untuk Anda.

Tindakan iman pertama Anda adalah mengundang Yesus ke dalam hidup Anda, seluruh hidup Anda, semua kamar dalam hati Anda.
Tindakan iman kedua yang harus Anda lakukan adalah mengakui di depan umum bahwa Anda adalah milik Yesus.
Kebanyakan dari kita tidak mengerti bahwa baptisan adalah sangat penting untuk pengembangan iman kita.
Baptisan merupakan langkah iman yang ampuh yang digunakan oleh Tuhan untuk melepaskan kuasa-Nya dalam hidup kita.

Yesus menginginkan Anda untuk mengakui Dia di depan umum dan Dia mengajarkan hal ini adalah masalah yang sangat serius.
Yesus mengatakan bahwa jika Anda malu untuk mengakui Dia di depan umum, Dia akan malu terhadap Anda ketika Dia kembali dalam kemuliaan. (Markus 8:38)

Sebuah pernyataaan yang kuat.
Tapi itu karena Yesus tahu betapa penting hal ini.
Alkitab mengatakan, "Dengan baptisan itu, kita dikubur dengan Kristus dan turut mati bersama-sama Dia, supaya sebagaimana Kristus dihidupkan dari kematian oleh kuasa Bapa yang mulia, begitu pun kita dapat menjalani suatu hidup yang baru." (Roma 6:4)
Jadi kuasa untuk menjalani kehidupan baru -- mengikuti Yesus untuk memenuhi tujuan ilahi Anda -- diberikan oleh ketaatan yang Anda tunjukkan dalam baptisan.

Anda perlu mengerti, baptisan tidak membuat Anda menjadi anggota keluarga Allah; hanya iman di dalam Kristus yang melakukan itu.
Namun baptisan memang menunjukkan Anda adalah bagian dari keluarga Allah.
Ini seperti sebuah cincin kawin, pengingat yang terlihat dari komitmen yang dibuat di dalam hati Anda.

Itu bukan sesuatu yang Anda tunda sampai Anda dewasa rohani.
Satu-satunya syarat Alkitabiah adalah bahwa Anda percaya.
Dalam Perjanjian Baru, orang-orang dibaptis segera -- segera setelah mereka percaya.
Tidak ada pembaptisan yang tertunda dalam Perjanjian Baru.

Jika Anda belum dibaptis sebagai ekspresi iman Anda di dalam Kristus, taat kepada Yesus dan dibaptis sesegera mungkin.
_________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 20-22; Matius 6:19-34
_________________________________________

Baptisan adalah langkah iman yang kita ambil ketika kita percaya kepada Yesus dan mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
_________________________________________