Choose a Bible Book or Range
Type your text here
Ignore Case
Highlight Results

Rabu, 30 November 2011

REST IN PEACE

Bacaan: 1 Samuel 28
Mengapa engkau mengganggu aku dengan memanggil aku muncul? (1 Samuel 28:15)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: 2 Korintus 4-7
------------------------------------------------------------------
Rest In Peace (Beristirahat Dalam Damai) seolah-olah tak berlaku di Haiti. Setahun sudah gempa berkekuatan 7 SR memporak-porandakan negeri itu. Namun di Leogane, kota yang terdekat dengan episentrum gempa, kompleks pemakaman umum masih berantakan dan tak terurus. Batu-batu nisan bergeser dan rusak, liang lahat dan peti jenazah menganga, tulang-tulang dan kain pembungkus mayat berserakan. "Saya tidak bahagia, yang sudah meninggal pun tak bahagia, " tutur Pierre, warga setempat yang sedang memperbaiki makam ayahnya.

Namun, yang mengusik orang mati tidak hanya gempa, tetapi juga manusia yang masih hidup. Waktu itu Saul kebingungan karena terjepit dalam perang melawan Filistin. Ia sadar Allah sudah undur darinya dan tak mau menjawabnya lagi. Bukan Allah meninggalkan Saul, tetapi Saul yang meninggalkan Allah dan mengikuti maunya sendiri (ayat 18). Fatalnya, Saul mendatangi para pemanggil arwah dan roh peramal (ayat 3), yang menajiskan dan dibenci Tuhan (Ulangan 18:10-12). Saul meminta mereka memanggil roh Samuel yang sudah mati, sebab ia hendak meminta petunjuk (ayat 8-15). Benarkah itu roh Samuel yang muncul? Entahlah, sebab iblis pun mampu menyamar sebagai malaikat (2 Korintus 11:14). Yang jelas, Saul terkutuk karena ini.

Ada sebagian orang yang sudah mengaku diri anak Tuhan, rajin ke gereja, tetapi masih percaya ramalan, hari baik, atau minta petunjuk "orang pintar" ketika hendak punya acara. Lebih konyol lagi, ada yang meminta rezeki di kuburan nenek moyang. Jika tak segera bertobat, mereka bisa seperti Saul; semula dipilih Allah menjadi raja Israel, tetapi kemudian ditolak Tuhan dan binasa --SST
------------------------------------------------------------------
SEHEBAT APA PUN MANUSIA, SUATU HARI IA AKAN MATI
MAKA ANDALKAN SAJA TUHAN, YANG TAK PERNAH MATI

MURID BELAJAR SAMPAI TAMAT

Bacaan Firman :
Baca 1 Korintus 4:16-17; Lukas 6:40
Pertanyaan Renungan :
1. Apakah nasihat Paulus kepada jemaat di Korintus? (1 Korintus 4:16).
2. Hal apakah yang ditugaskan oleh Paulus kepada Timotius bagi jemaat di Korintus? (1 Korintus 4:17).
3. Menurut ayat ini, apakah yang harus dilakukan oleh seorang murid agar ia sama seperti gurunya? (Lukas 6:40).
Paulus meminta agar seluruh anggota jemaat di Korintus menuruti teladannya. Apakah teladan Paulus? Paulus mempraktekkan “hidup yang dituruti dalam Kristus.” Jadi, ada 2 hal di sini. Pertama, Paulus telah menuruti hidup Kristus. Artinya standar hidup Paulus adalah Kristus. Semua sifat dan pelayanan Kristus adalah standar hidupnya. Namun tidak cukup sampai di situ. Paulus menuruti Kristus di dalam Kristus. Artinya Kristuslah yang hidup melalui Paulus. Dia membiarkan Kristus yang hidup dan melayani dalam dirinya. Paulus mengalir bersama-sama Kristus, ia adalah teman sekerja Kristus di dalam membangun rumah Tuhan (1 Korintus 3:9).
Teladan inilah yang Paulus tunjukkan dan ajarkan kepada jemaat. Inilah cara hidup murid Kristus yang harus dipraktekkan sampai kita menjadi serupa dengan Kristus. Kita harus belajar sampai tuntas dan tamat.
Renungan Firman :
Menurut orang-orang terdekat (keluarga, sahabat, rekan-rekan kerja), dalam hal-hal apa sajakah Anda telah menampilkan diri Kristus melalui hidup Anda? Dan dalam hal-hal apa sajakah Kristus masih kurang terlihat melalui hidup Anda? Bagaimanakah Anda mengevaluasi cara pikir, perasaan, perkataan, kehendak, tindakan, maupun keputusan Anda sehari-hari?

Selasa, 29 November 2011

GIZI BAGI JIWA

Bacaan: Kejadian 46:28-30
Berkatalah Israel kepada Yusuf: "Sekarang bolehlah aku mati, setelah aku melihat mukamu dan mengetahui bahwa engkau masih hidup" (Kejadian 46:30)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: 2 Korintus 1-3
------------------------------------------------------------------
Harold Kushner, seorang rabi dan penulis termasyhur, pernah mengemukakan bahwa pada usia di atas lima puluh, biasanya manusia mempunyai satu kerinduan khusus, yakni kerinduan akan makna. Ia pun menanyai dirinya sendiri, "Apa arti dari semua yang kumiliki, apa arti hidupku?" Ia ingin mendapatkan arti hidup. Demikian pula kurang lebih perasaan Yakub dalam kisah yang kita baca hari ini.

Yakub telah begitu lama terpisah dengan Yusuf, anak kesayangannya. Bayangkan, 22 tahun! Dan, selama itu pula ia seolah-olah kehilangan makna hidup. Saat berjumpa lagi, pertemuan mereka begitu mengharukan! Yusuf memeluk leher ayahnya dan lama menangis di bahunya (ayat 29). Pertemuan itu menghadirkan keharuan memuncak, juga kelegaan yang mendalam bagi Yakub. Katanya, "Sekarang, bolehlah aku mati setelah aku melihat mukamu dan mengetahui bahwa engkau masih hidup ..." (ayat 30). Kembali melihat Yusuf adalah hal yang menyempurnakan dan "memberi gizi" bagi jiwa Yakub pada masa tuanya.

Ada kalanya hidup seseorang begitu "pahit" sehingga ia melihat segala sesuatu dengan muram dan suram. Kehilangan, kerinduan akan sesuatu, harapan yang belum tercapai, masa lalu yang pedih, bisa menjadi musababnya. Dalam relasi dengan sesama, apakah kehadiran kita memberikan "nutrisi" atau "gizi" pada jiwa orang lain, sehingga hidup mereka kembali bermakna? Kita bisa memulainya, setidaknya dari lingkup terkecil, yakni keluarga. Hadirkan diri di situ. Berikan perhatian dan kasih yang nyata. Kita dapat menjadi penguat bagi mereka, agar tegar menghadapi serta mengelola segala kepahitan hidup yang mungkin menghampiri --DKL
------------------------------------------------------------------
JADILAH PRIBADI YANG SELALU SIAP MEMBERI MAKNA
KHUSUSNYA AGAR ORANG LAIN MERASAKAN HIDUPNYA BERHARGA
------------------------------------------------------------------

SALING BERTOLONG-TOLONGAN

Bacaan Firman :
Baca Galatia 6:2; 5:14, Yohanes 13:34
Pertanyaan Renungan :
1. Apa perintah Tuhan pada kita? (Galatia 6:2a). Apakah artinya jika kita mentaati perintah tersebut? (Galatia 6:2b).
2. Apakah hukum Kristus itu? (Galatia 5:14; Yohanes 13:34).
Saling bertolong-tolongan adalah tindakan “saling” yang sangat bermanfaat. Ketika kita mulai melakukan proses saling tolong-menolong menanggung beban seorang akan yang lain, maka kita menggenapi hukum Kristus yang paling utama, yaitu saling mengasihi. Ketika kita mempraktekkannya dalam kelompok pemuridan “komuni” (komunitas inti 2-3 orang), maka kita pasti bertumbuh semakin maksimal. Ketika kita saling bertanggung jawab atas hidup seseorang, maka kita akan dibuat menjadi bertumbuh dewasa dengan sangat pesat.
Saling bertanggung jawab membuat kita bertumbuh dewasa. Ed Cole berkata, “Kedewasaan tidak diukur dari umur, tetapi dari penerimaan akan tanggung jawab.” Orang yang tidak pernah bertanggungjawab untuk memuridkan orang lain, akan terus menerus tinggal dalam ketidakdewasaan. Apakah Anda rindu untuk bertumbuh dewasa? Salah satu cara adalah dengan bertanggung jawab untuk hidup seseorang.
Renungan Firman :
Dalam hal apa sajakah Anda masih kurang mempraktekkan gaya hidup saling di komunitas sel? Perubahan apa yang Anda lakukan bersama rekan-rekan anggota komunitas sel?

Senin, 28 November 2011

KEBABLASAN

Bacaan: Maleakhi 1:1-7; 2:17
... di manakah Allah yang menghukum? (Maleakhi 2:17)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: 1 Korintus 14-16
------------------------------------------------------------------
Harold Kushner, seorang rabi dan penulis termasyhur, pernah mengemukakan bahwa pada usia di atas lima puluh, biasanya manusia mempunyai satu kerinduan khusus, yakni kerinduan akan makna. Ia pun menanyai dirinya sendiri, "Apa arti dari semua yang kumiliki, apa arti hidupku?" Ia ingin mendapatkan arti hidup. Demikian pula kurang lebih perasaan Yakub dalam kisah yang kita baca hari ini.

Yakub telah begitu lama terpisah dengan Yusuf, anak kesayangannya. Bayangkan, 22 tahun! Dan, selama itu pula ia seolah-olah kehilangan makna hidup. Saat berjumpa lagi, pertemuan mereka begitu mengharukan! Yusuf memeluk leher ayahnya dan lama menangis di bahunya (ayat 29). Pertemuan itu menghadirkan keharuan memuncak, juga kelegaan yang mendalam bagi Yakub. Katanya, "Sekarang, bolehlah aku mati setelah aku melihat mukamu dan mengetahui bahwa engkau masih hidup ..." (ayat 30). Kembali melihat Yusuf adalah hal yang menyempurnakan dan "memberi gizi" bagi jiwa Yakub pada masa tuanya.

Ada kalanya hidup seseorang begitu "pahit" sehingga ia melihat segala sesuatu dengan muram dan suram. Kehilangan, kerinduan akan sesuatu, harapan yang belum tercapai, masa lalu yang pedih, bisa menjadi musababnya. Dalam relasi dengan sesama, apakah kehadiran kita memberikan "nutrisi" atau "gizi" pada jiwa orang lain, sehingga hidup mereka kembali bermakna? Kita bisa memulainya, setidaknya dari lingkup terkecil, yakni keluarga. Hadirkan diri di situ. Berikan perhatian dan kasih yang nyata. Kita dapat menjadi penguat bagi mereka, agar tegar menghadapi serta mengelola segala kepahitan hidup yang mungkin menghampiri --DKL
------------------------------------------------------------------
JIKA PEKERJA DI BALIK LAYAR MELAKUKAN PERAN TERBAIKNYA
MAKA SEBUAH KARYA AKAN MENCAPAI PRESTASINYA

KRISTUS BEBAS BEKERJA DAN BEREKSPRESI

Bacaan Firman :
Baca Efesus 3:8-11
Pertanyaan Renungan :
1. Apa sebenarnya yang dianugerahkan kepada Paulus? (ayat 8).
2. Hal apakah yang harus dinyatakan oleh Paulus? (ayat 9-10).
3. Sesuai dengan apakah semua hal di atas? (ayat 11).
Apabila gereja telah bertumbuh ke arah kepenuhan Kristus, maka ada 2 hal yang akan terjadi pada Kristus:
1. Kristus akan bebas bekerja melalui tubuhNya. Ketika tubuh Kristus diperlengkapi dan berfungsi penuh, maka Tubuh Kristus akan menjadi dahsyat sekali. Apa saja yang Kristus kehendaki untuk dilaksanakan, dapat dilaksanakan oleh tubuhNya. Akibatnya, kita akan melihat kebangunan rohani besar-besaran bisa terjadi di kota dan bangsa kita.
2. Kristus akan bebas berekspresi. Apabila seluruh anggota tubuh Kristus telah terlatih untuk mengekspresikan Kristus sesuai dengan fungsinya di dalam tubuh Kristus, maka Kristus akan jelas terlihat. Hal itu sama seperti gambar puzzle yang komplit, sehingga gambar yang diekspresikannya terlihat dengan jelas. Demikian pula Kristus akan terlihat dengan jelas bila seluruh anggota tubuhNya telah siap berekspresi.

Minggu, 27 November 2011

MEWARISKAN KERINDUAN

Bacaan: 1 Tawarikh 22:2-19
Sesungguhnya, seorang anak laki-laki akan lahir bagimu ... Ia akan bernama Salomo; sejahtera dan sentosa akan Kuberikan atas Israel pada zamannya (1 Tawarikh 22:9)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: 1 Korintus 11-13
------------------------------------------------------------------
Sungguh menyenangkan bisa terlibat dalam pembuatan film layar lebar berjudul "Cita-citaku Setinggi Tanah" di Muntilan, kaki Gunung Merapi. Yakni sebuah film tentang empat sekawan, dengan empat cita-cita berbeda. Satu-satunya anak perempuan dari "geng" itu ingin menjadi artis. Sebetulnya cita-cita ini ia peroleh dari ibunya yang ingin menjadi artis. Karena tidak kesampaian, sang ibu mewariskan cita-cita itu. Dan, berupaya keras mendukung serta melatih anaknya berakting. Ia berharap kelak anaknya sukses, walau ia hanya menjadi orang di balik kesuksesan itu.

Demikian pula Daud. Karena tidak memenuhi syarat untuk membangun Bait Suci, ia mewariskan kerinduan dan tugas mulia itu kepada anaknya, Salomo. Meski tugas sudah diwariskan, Daud tidak tinggal diam. Ia ikut mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pembangunan. Meski Salomo yang mendapat pujian, Daud tak peduli. Baginya, mendapat nama bukanlah tujuannya. Daud rela menjadi orang yang bekerja di belakang layar.

Apakah Anda sedang "bekerja di belakang layar"? Mungkin hanya sedikit orang yang tahu kiprah Anda. Mungkin pekerjaan Anda terlihat bernilai kecil. Namun sangat mungkin, pekerjaan Anda yang di balik layar justru mempersiapkan sebuah pekerjaan yang berdampak besar di kemudian hari. Meski tak terlihat, sangat penting pekerja di balik layar melaksanakan bagiannya dengan sungguh-sungguh. Walau tak menerima penghargaan langsung, tetapi pekerjaan itu tak akan terlaksana tanpa campur tangan pekerja di balik layar. Sebab itu, mari lakukan sungguh-sungguh setiap kepercayaan yang kita emban, dengan hati mengasihi Dia --ENO
------------------------------------------------------------------
JIKA PEKERJA DI BALIK LAYAR MELAKUKAN PERAN TERBAIKNYA
MAKA SEBUAH KARYA AKAN MENCAPAI PRESTASINYA
-----

PELATIHAN BAGI SELURUH ORANG KUDUS

Bacaan Firman
Baca Efesus 4:11-12
Pertanyaan Renungan
Bacalah sekali lagi Efesus 4:11-12 dengan metode PTP (Pertanyaan, Terang, Pedang). Kesalahan kebanyakan gereja sel adalah pada pola pelatihannya. Banyak gereja sel hanya memperlengkapi (melatih) pemimpin-pemimpin dan pengawas-pengawas area serta gembala-gembala saja. Padahal semua orang kudus perlu diperlengkapi agar mampu membangun rumah Tuhan. Jikalau hanya pemimpin yang diperlengkapi oleh 5 jawatan, maka tidak semua pemimpin dapat mentransfer apa yang telah diimpartasikan kepada anggota-anggota komsel. Akibatnya, komsel tersebut akan menderita kerugian yang besar.
Karena anggota-anggota tidak terlatih untuk membangun rumah Tuhan, maka tidak terjadi pembangunan rumah Tuhan yang baik. Akhirnya, komsel tidak dapat bertumbuh sebagai gereja kepenuhan Kristus, tetapi hanyalah berupa acara agamawi atau kelompok kecil yang tidak memiliki kehidupan. Itulah sebabnya, begitu penting diadakannya pelatihan pada semua orang kudus.

Sabtu, 26 November 2011

KEPUTUSAN

Bacaan: Matius 26:47-56
Atau kausangka bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku? (Matius 26:53)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: 1 Korintus 8-10
------------------------------------------------------------------
Jika kita mengonsumsi makanan berlemak setiap hari dalam porsi besar, apa yang akan terjadi lima tahun mendatang? Timbunan lemak dan kolesterol. Jika kita mengisap dan menghabiskan dua bungkus rokok setiap hari, apa yang akan terjadi dengan tubuh kita di tahun-tahun mendatang? Paru-paru kita akan rusak. Demikianlah, setiap hari kita membuat keputusan penting. Sebagian dari kita mungkin akan memilih kesenangan bagi diri sendiri saat ini, walau di masa depan ada akibat yang tidak menyenangkan. Sebaliknya, ada juga keputusan yang kini terasa tidak nyaman, tetapi hasilnya baik di masa mendatang.

Malam itu, setelah perjamuan terakhir dengan para murid, merupakan waktu yang berat bagi Yesus. Sebenarnya Dia bisa membiarkan murid-murid melakukan perlawanan guna mencegah penangkapan-Nya (ayat 51). Dia juga bisa memerintahkan pasukan malaikat untuk melindungi dan melepaskan-Nya dari perjalanan menuju salib yang mengerikan. Akan tetapi, Dia memilih untuk taat kepada perintah Bapa-Nya melangkah menuju salib. Sebab, Dia sangat tahu keputusan-Nya ini akan berdampak bagi kehidupan manusia di masa mendatang.

Mungkin hari ini Tuhan membawa kita memasuki masa-masa yang paling sulit di hidup kita. Dan, kita mesti mengambil keputusan penting. Pertimbangkanlah dengan saksama. Keputusan yang membuat kita nyaman belum tentu berakhir indah dan memuliakan Allah. Pertimbangkanlah masak-masak, termasuk dampaknya di masa depan bagi kita maupun bagi orang-orang di sekeliling kita. Dan, apakah Allah dimuliakan melalui keputusan tersebut --PK
------------------------------------------------------------------
KEPUTUSAN KITA HARI INI BISA MENENTUKAN HIDUP KITA DI HARI ESOK
------------------------------------------------------------------

KRISTUS MELATIH KITA

Bacaan Firman
Baca Efesus 4:7-12
Pertanyaan Renungan
1. Hal apakah yang telah diberikan kepada kita masing-masing? (ayat 7).
2. Untuk apakah Kristus turun dan kemudian naik ke tempat yang tinggi? (ayat 8-10).
3. Lalu, hal apakah yang diberikan setelah itu? (ayat 11-12).
Tujuan kenaikan Kristus adalah untuk memenuhkan segala sesuatu. Ini berarti, Kristus ingin memenuhi segala sesuatu. Namun, Ia memulai dari gerejaNya terlebih dahulu. Kristus mau menjadikan terlabih dahulu gerejaNya sebagai kepenuhanNya. Bagaimanakah caranya? Kristus memberikan kelima jawatan kepada tubuhNya untuk membangun gerejaNya. Berarti kelima jawatan adalah sama dengan Kristus yang mengekspresikan diriNya melalui kelima jawatan yang ada di dalam tubuhNya.
Jadi, kelima pelayanan maupun kelima jawatan adalah ekspresi Kristus lewat tubuhNya. Kristus adalah rasul yang mengekspresikan diriNya dengan melakukan pelayanan kerasulan dan sekaligus melatih orang-orang kudus untuk melakukan dalam tubuhNya. Demikian pula semua pelayanan dan jawatan lainnya seperti nabi-nabi, penginjil-penginjil, gembala-gembala dan guru-guru. Kelima jawatan adalah ekspresi Kristus sendiri.

Jumat, 25 November 2011

UJI KELAYAKAN

Bacaan: Mazmur 139:17-24
Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku (Mazmur 139:23)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: 1 Korintus 4-7
------------------------------------------------------------------
Kita tidak dapat menilai karya kita sendiri secara objektif. Itulah sebabnya, selalu dibutuhkan pihak yang independen dan tepercaya untuk menguji dan menilai. Sebagai contoh, makanan dan obat-obatan harus diuji kelayakannya untuk dikonsumsi, oleh BPOM. Sebuah laporan keuangan dapat dipercaya kelayakan penyajiannya setelah diperiksa oleh auditor independen. Di sini, kualitas dan integritas sang penguji sangat menentukan apakah hasil pengujiannya dapat dipercaya atau tidak.

Demikian pula dengan hati kita. Sesungguhnya kita tak dapat menilai hati kita sendiri. Kita mungkin berpendapat bahwa apa yang kita lakukan sudah memiliki motivasi yang benar. Akan tetapi, belum tentu itu terbukti benar di hadapan Tuhan. Pemazmur juga merasa bahwa apa yang dilakukannya sudah benar, walau demikian ia tetap meminta Tuhan menyelidiki hati dan pikirannya. Semua ini didasari dengan kesadaran bahwa Tuhan itu Mahatahu Dia benar-benar mengetahui segala isi hati dan pikirannya. Dan, karena Tuhan adalah kebenaran maka semua penilaian Tuhan pasti benar. Lebih jauh, pemazmur juga menunjukkan hati yang mau diajar dan dituntun ke jalan yang benar.

Mungkin kita sudah merasa bahwa semua yang kita kerjakan telah kita lakukan dengan cara dan motivasi yang benar, bagi kemuliaan Tuhan. Namun, kerap kali kita tidak menyadari bila motivasi kita perlahan mulai berubah. Maka, kita perlu selalu terbuka di hadapan Tuhan. Mintalah Tuhan melihat hati kita yang terdalam. Dan, apa pun yang Tuhan singkapkan, biarlah kita memiliki hati yang mau ditegur dan mau dituntun ke jalan yang benar --VT
------------------------------------------------------------------
AGAR DAPAT HIDUP BERKENAN DI HADAPAN TUHAN
KITA HARUS SELALU TERBUKA UNTUK DIUJI DAN DITUNTUN TUHAN
------------------------------------------------------------------

MENCAPAI VISI LEWAT SEKOLAH KEHIDUPAN

Bacaan Firman :
Baca Kejadian 50:20
Pertanyaan Renungan :
Perhatikanlah apa kata Yusuf kepada saudara-saudaranya pada saat mereka datang, karena takut akan pembalasan Yusuf.
1. Apakah pandangan Yusuf tentang penderitaan-penderitaan yang dialaminya dari saudara-saudara laki-lakinya yang jahat? (ayat 20a).
2. Sebenarnya, apakah maksud Allah dalam penderitaan-penderitaan tersebut? (ayat 20b).
Ketika menghadapi penderitaan-penderitaan, kesulitan-kesulitan, dan penganiayaan, kita bingung dan bertanya: “Mengapa saya mengalaminya?” Perhatikanlah Yusuf. Sejak pertama kali menerima mimpi-mimpi dari Tuhan, Yusuf seringkali mengalami penderitaan-penderitaan dan perlakuan-perlakuan yang tidak adil. Ia ditolak, diejek, dijual, difitnah dan dipenjarakan. Namun Yusuf tidak pernah sekalipun memberikan respon yang salah. Ia selalu berespon dengan benar.
Mengapa? Karena bagi Yusuf, Allah yang dipercayanya adalah Allah yang baik dan mempunyai rencana yang indah atas hidupnya. Justru melalui penderitaan-penderitaan yang dialaminya, Yusuf mencapai visi mimpinya. Penderitaan, masalah, kesulitan, ataupun tantangan justru adalah kendaraan untuk sampai kepada perwujudan dari mimpi-mimpinya.
Renungan Firman :
Amatilah hidup Anda sendiri. Menurut Anda, bagaimanakah respon Anda selama ini terhadap penderitaan-penderitaan dan kesulitan-kesulitan yang Anda alami? Perubahan apa yang akan Anda lakukan setelah merenungkan firman hari ini?

Kamis, 24 November 2011

KONSEKUENSI SEBUAH KEPUTUSAN

Bacaan: Matius 8:18-22
Rubah mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakan kepala-Nya (Matius 8:20)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: 1 Korintus 1-3
------------------------------------------------------------------
Aktivitas paling menyenangkan di keluarga kami adalah perbincangan sebelum tidur malam. Suatu kali si bungsu menceritakan keinginannya menjelajah dunia mencari beasiswa untuk sekolah di banyak tempat dan berkarier di banyak negara. Saya memang bangga dengan prestasinya. Namun, saya mengingatkannya pada konsekuensi cita-cita itu: ia harus belajar dan bekerja lebih keras supaya dapat meraih beasiswa dan mampu bersaing dengan tenaga kerja terdidik lainnya.

Tampilnya Yesus dengan pengajaran yang berkharisma, dengan kuasa ilahi untuk menyembuhkan, serta kepribadian-Nya yang hangat, memesona begitu banyak orang. Lalu sesuatu yang tak lazim terjadi. Seorang ahli Taurat kaum yang "biasanya" memusuhi dan mencari kesalahan Yesus dengan penuh kekaguman menyapa Yesus sebagai "rabi" (guru besar). Bahkan, ia menyatakan kerinduan untuk ikut Yesus ke mana pun. Saat menanggapinya, Yesus seolah-olah berkata: "Sebelum mengikut Aku, sadarilah keputusanmu, sebab ada harga yang harus kaubayar."

Yesus tak ingin menggalang pengikut yang hanya terseret emosi sesaat. Semangatnya mudah berkobar, tetapi sebentar kemudian surut dan lenyap. Yesus mengingatkan bahwa mengikut Dia berarti menyangkal diri dan memikul salib (Matius 10:38), lebih mengutamakan Dia di atas kepentingan sendiri dan keluarga (Lukas 14:26), dan membagikan harta bagi orang miskin (Matius 19:21). Sanggupkah Anda memikul konsekuensi dari keputusan mengikut Dia? Jangan ambil keputusan karena emosi atau ambisi. Ambillah keputusan karena Anda menyadari bahwa Dia yang memanggil maka Dia akan memampukan Anda untuk setia mengiring dan melayani-Nya --SST
------------------------------------------------------------------
IKUTLAH YESUS BUKAN UNTUK MENCARI BERKAT
TETAPI UNTUK MENJADI BERKAT
------------------------------------------------------------------

HIDUP SEPERTI KRISTUS

Bacaan Firman :
Baca Yohanes 10:14-15; 6:57
Pertanyaan Renungan :
1. Jelaskan bagaimana dekatnya hubungan antara Kristus (Gembala) dengan kita (domba-dombaNya)? (Yohanes 10:14).
2. Sedekat apakah kemungkinan hubungan kita dengan Kristus? Seperti hubungan antara siapakah kemungkinannya? (Yohanes 10:15).
3. Bagaimanakah Kristus hidup, dan bagaimanakah seharusnya kita hidup? (Yohanes 6:57).
Kristus adalah model hidup yang harus kita teladani dan ikuti. Kristus tidak pernah melakukan sesuatu untuk Bapa dengan kekuatan-Nya, tapi sebaliknya, Bapalah yang melakukan sesuatu melalui Dia. Nah, kitapun harus menjalankan cara hidup yang sama. Seperti “Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.” Inilah cara hidup yang benar dalam Kerajaan Allah. Ternyata, Kristuslah yang hidup dalam kita. Jadi, setiap hari kita harus mempraktekkan gaya hidup yang demikian.
Hubungan kita (domba) dengan Kristus (gembala) adalah sama seperti Bapa dengan Kristus. Wah, ini dahsyat sekali. Ternyata kita memiliki hubungan yang begitu intim (dekat) dengan Kristus, seperti hubungan Bapa dengan Kristus. Apakah Bapa dan Kristus sangat dekat? Tentu. Demikian pula hubungan kita dengan Kristus
Renungan Firman:
Menurut Anda, apakah hidup Anda sehari-hari dekat / intim dengan Kristus? Seberapa jauh Kristus tampak melalui hidup Anda? Bagaimana pendapat orang-orang terdekat Anda (keluarga, sahabat, rekan-rekan kerja, dsb)?

Rabu, 23 November 2011

TOTAL DAN TETAP

Bacaan: Keluaran 13:17-22
TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan ... dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka (Keluaran 13:21)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: Roma 13-16
------------------------------------------------------------------
Dalam buku pujian Kidung Jemaat, terdapat sebuah lagu berjudul Di Jalanku Ku Diiring. Sepenggal baitnya berbunyi demikian: Di jalanku, ku diiring oleh Yesus Tuhanku/Apakah yang kurang lagi jika Dia panduku?

Selepas dari negeri Mesir, umat Israel dibimbing sendiri oleh Allah, walau Tuhan tidak menuntun umat Israel melalui jalur terdekat ke Kanaan, yakni melewati negeri orang Filistin. Sebab, Tuhan mempertanyakan kesiapan mental Israel jika harus menghadapi peperangan dengan bangsa Filistin (ayat 17). Maka, Tuhan menuntun mereka melalui rute yang jauh lebih panjang, yakni memutar melalui padang gurun menuju Laut Teberau (ayat 18). Pilihan rute yang lebih jauh ini mungkin terasa aneh bagi umat Israel. Namun, ada rencana yang luar biasa di balik perjalanan panjang ini, yakni pendampingan total yang Tuhan nyatakan dan berikan bagi mereka. "TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka ... Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu."

Kini, kita bisa makin mengerti kedalaman lirik lagu di atas: Apakah yang kurang lagi, jika Dia panduku? Kalau Tuhan yang menjadi pandu bagi hidup kita, berarti Dialah yang akan berjalan di depan setiap langkah kita. Maka, tentu Dia akan menunjukkan kepada kita jalan mana yang benar dan paling membawa damai sejahtera. Sudahkah Anda memercayakan jalan hidup Anda hari ini kepada-Nya? Pastikan Tuhan ada di setiap keputusan yang Anda ambil. Dia berjanji untuk membimbing Anda secara total dan tetap --DKL
------------------------------------------------------------------
ALLAH MAU TOTAL MEMBIMBING ORANG YANG MAU TOTAL DIBIMBING
------------------------------------------------------------------

BAHAN BANGUNAN RUMAH TUHAN

Bacaan Firman :
Baca Wahyu 21:18-22
Pertanyaan Renungan :
1. Temukanlah 3 bahan yang dipergunakan untuk membangun rumah Tuhan:
a. Ayat 18: __________________________________________________
b. Ayat 19-20: ________________________________________________
c. Ayat 21: __________________________________________________
2. Apakah Bait Allah itu? (ayat 22)
Bait Allah di sini bukanlah gedung secara fisik, tetapi adalah Allah Tritunggal itu sendiri. Dalam Bait Allah, ada Allah Tritunggal yang bergabung dengan tubuh Kristus (kita). Jadi bahan-bahan bangunan Bat Allah di sini bukanlah arti sesungguhnya, tetapi adalah kiasan. Ada 3 jenis bahan yang dipergunakan untuk membangun Bait Allah. Ketiga bahan ini hanya dapat dihasilkan oleh proses yang sangat berat dan dalam waktu yang panjang.
1. Emas menggambarkan hidup kekal dari Bapa yang tidak akan binasa (1 Petrus 1:3-7). Kehidupan kekal tersebut semakin murni terekspresi melalui proses pemurnian dalam api. Semakin kita diuji dengan kesulitan, persoalan, dan pencobaan-pencobaan, makin murnilah iman kita.
2. Mutiara menggambarkan kemuliaan hidup Kristus yang dihasilkan lewat banyak iritasi. Mutiara yang indah hanya dapat dihasilkan oleh iritasi yang lama.
3. Batu-batuan indah menggambarkan hidup sebagai hasil pembentukan Roh Kudus. Batu-batuan indah terbentuk oleh api dengan temperatur tinggi dan tekanan yang berat. Roh Kudus adalah seperti api yang memurnikan kita.
Renungan Firman :
Selama ini, proses pemurnian, gesekan maupun pembentukan apakah yang paling membuahkan dampak bagi hidup Anda? Perubahan apa yang terjadi dalam cara hidup, pola pikir ataupun karakter Anda setelah proses tersebut berlangsung?

Selasa, 22 November 2011

PL VS PB

Bacaan: 2 Korintus 3:7-11
Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran (2 Korintus 3:9)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: Roma 10-12
------------------------------------------------------------------
Yahudi begitu bangga memiliki Hukum Taurat yang tertulis dalam Perjanjian Lama. Mereka juga bangga pada tokoh-tokohnya; seperti Musa dan Abraham. Peristiwa Musa turun dari Gunung Sinai, setelah menerima dua loh batu bertuliskan sepuluh hukum Taurat, sangat berkesan dan tidak akan mereka lupakan. Setelah menemui Tuhan, wajah Musa memancarkan kemuliaan-Nya. Bahkan, sampai ia turun dari Sinai, wajahnya tampak bersinar cemerlang. Akibatnya, orang Israel tak tahan melihatnya. Namun lambat laun, cahaya itu memudar.

Kisah ini dipakai Paulus untuk membandingkan kemuliaan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Paulus menyatakan bahwa Perjanjian Lama akan berakhir dengan penghukuman. Karena, Hukum Taurat berisi standar kebenaran yang tidak dapat dipenuhi oleh siapa pun maka pasti semua orang tidak akan luput dari dosa. Akan tetapi, Perjanjian Baru adalah pembenaran Allah bagi orang yang berdosa. Karena tuntutan Hukum Taurat itu telah dipenuhi secara sempurna oleh Tuhan Yesus. Betapa besar perbedaan antara penghukuman dan pembenaran!

Sampai sekarang, banyak orang masih berpikir bahwa keselamatan dapat diperoleh dengan melakukan perbuatan baik. Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa keselamatan adalah kasih karunia Allah semata. Segala upaya manusia hanya akan menemui jalan buntu; hanya akan berakhir pada kegagalan dan hukuman Allah. Itulah sebabnya, kita yang sudah menerima anugerah penebusan Allah, perlu memiliki hati yang terbeban untuk mendoakan dan memberitakan jalan keselamatan yang merupakan anugerah Allah ini kepada orang lain --ENO
------------------------------------------------------------------
KESELAMATAN MANUSIA SEMATA KARENA ANUGERAH ALLAH
SEBARKAN AGAR SETIAP MANUSIA SEGERA MENGETAHUI HAL INI
------------------------------------------------------------------

MELIHAT GAMBAR BESAR

Bacaan Firman :
Baca Roma 8:28-30; Amsal 11:14
Pertanyaan Renungan :
1. Sejauh manakah Allah bekerja di dalam hidup orang-orang yang dipilihNya? Sampai kapankah Allah akan terus-menerus bekerja? (Roma 8:28-30).
2. Apakah akibatnya bila tidak ada tuntunan (pimpinan, arah) dalam hidup manusia? (Amsal 11:14).
Robert Clinton, seorang dosen di Fuller Theological Seminary, melakukan penelitian dan menemukan bahwa hanya kurang dari 1/3 pemimpin yang mengakhiri hidup dan pelayanannya dengan baik (finishing well). Ia menemukan bahwa salah satu faktor penyebab kegagalan mereka adalah tidak adanya perspektif hidup yang menyeluruh (lifetime perspective). (Transformational Coaching, Joseph Umidi, Xalon Press, 2005, hal. 142-143). Hal itu sama seperti seseorang yang masuk ke dalam hutan yang lebat, lalu tersesat dan bingung mencari jalan keluar. Ia kehilangan arah (orientasi), sehingga putus asa. Hal penting yang sangat diperlukan oleh orang yang sesat ini adalah perspektif dari atas. Seandainya ia dapat memanjat pohon yang paling tinggi dan mulai melihat dari atas, maka ia tidak akan putus asa lagi, sebab ada harapan karena menemukan jalan keluar.
Demikian pula dengan hidup kita. Kita perlu menemukan sebuah perspektif hidup yang menyeluruh (gambar besar) dari hidup kita. Marilah kita melihat perjalanan kehidupan kita ke belakang dengan dikaitkan dengan Maksud Abadi Allah. Perhatikan bagaimana Allah memimpin Anda mengikuti pola Roma 8:28-30. Sebab, dalam Roma 8:28-30 menunjukkan perjalanan orang yang sedang menggenapi Maksud Abadi Allah. Jika kita melihat gambar besar perjalanan hidup kita, maka kita tidak mudah berhenti dan mundur.
Renungan Firman :
Adakah hal-hal tertentu dalam perjalanan hidup Anda yang belum Anda pahami? Seberapa jauh Anda telah melihat gambar besar dari hidup Anda? Apa kaitan gambar besar tersebut dengan Maksud Abadi Allah?

Senin, 21 November 2011

BERANI KARENA BENAR

Bacaan: 1 Raja-raja 18:16-19
Segera sesudah Ahab melihat Elia, ia berkata kepadanya: "Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?" (1 Raja-raja 18:17)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: Roma 7-9
------------------------------------------------------------------
Mengapa orang takut berkata benar? Bisa jadi karena mengatakan kebenaran itu berisiko. Seperti kisah anak SD yang dimusuhi karena mengungkap kecurangan dalam ujian nasional. Ia dianggap mencelakakan sekolah dan teman-temannya. Ia dikucilkan. Kebenaran yang ia ungkap berdampak tak menyenangkan dan secara langsung merugikan dirinya.

Saat Ahab menyembah berhala dan orang Israel berpaling dari Tuhannya, Elia menyampaikan firman Tuhan bahwa tidak akan ada embun maupun hujan di negeri itu (17:1). Setelah hal itu berlangsung selama tiga tahun, Tuhan meminta Elia kembali menemui Ahab. Sayang, raja Israel bukannya menyesali ketidakbenaran yang ia perbuat dan memperbaiki segala sesuatu, tetapi malah langsung menuduh Elia: "Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?" (18:17)

Ini juga bisa kita alami saat mengungkap kebenaran di keluarga, pelayanan, atau tempat kerja. Apalagi jika kita hanya sendirian, berhadapan dengan orang yang punya kekuasaan lebih, dan di belakang mereka ada banyak pendukung (bdk. ayat 19). Maka, bisa dipahami jika hingga kini berbagai penyimpangan, ketidakadilan, bahkan dosa, terus terjadi. Sangat mungkin karena orang takut pada ketidaknyamanan yang bisa timbul saat kebenaran diungkap.

Kita dipanggil untuk menjadi bagian dari rencana Tuhan agar keluarga, pelayanan, pekerjaan, bahkan bangsa kita, beroleh damai sejahtera. Ada kebenaran yang Tuhan ingin kita ungkapkan. Bukan untuk mencelakakan orang-orang yang kita kasihi, tetapi untuk mencegah mereka mencelakakan diri sendiri (18:18). Dengan pertolongan Tuhan, beranilah karena benar! --SL
------------------------------------------------------------------
KADANG KEBENARAN SEPERTI OBAT YANG PERIH
BAGI LUKA YANG MAU DISEMBUHKAN
-

DI GERAKKAN OLEH MAKSUD PRIBADI

Bacaan Firman :
Baca Matius 13:44-46
Pertanyaan Renungan :
1. Seumpama apakah Kerajaan Allah itu?
a. Ayat 44 ___________________________________________
b. Ayat 45-46 _________________________________________
2. Respon apakah yang terjadi pada orang yang menemukan harta di dalam Kerajaan Allah itu? (ayat 44-46)
Dari kehidupan seseorang, kita bisa mengetahui hal apa yang menggerakkan hidupnya. Ada orang yang digerakkan oleh harta, uang, prestasi, dan lain-lain. Ada pula yang digerakkan oleh maksud-maksud yang baik, seperti misi, penginjilan, pemuridan atau pelayanan. Hal-hal yang terakhir itu baik, tetapi tidak bersifat kekal. Hal-hal ini datang setelah manusia jatuh ke dalam dosa dan akan berhenti setelah Kristus kembali. Hanya ada sesuatu yang kekal dalam Kerajaan Allah yang sangat berharga. Itulah Maksud Abadi Allah (Efesus 3:3-11). Saya percaya inilah harta yang ditemukan, yang paling berharga. Harta itu adalah Kerajaan Allah.
Apakah Kerajaan Allah itu? Kristus adalah Kerajaan Allah itu sendiri. Dialah Raja segala raja yang hadir dan memerintah. Kristus adalah Raja yang telah datang dan Dia sangat berharga. Di dalam Kristus tersembunyi kekayaan yang tak terduga (Efesus 3:8). Jika kita menemukanNya, kita akan rela menukarnya dengan apapun. Hidup kita akan digerakkan sepenuhnya oleh Maksud yang Abadi itu.
Renungan Firman :
Menurut pengamatan Anda sendiri, hal-hal apakah yang paling menggerakkan hidup Anda? Pikiran, perasaan, kehendak, dan keputusan Anda sehari-hari paling banyak didorong . ditentukan oleh hal-hal apa?

Minggu, 20 November 2011

BERMAIN ALA KATAK

Bacaan: Roma 5:20-6:11
Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya (Roma 6:5)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: Roma 4-6
------------------------------------------------------------------
Suatu kali di sebuah gereja terdengar bahwa si A mempersembahkan sejumlah besar uang persembahan. Orang-orang sampai berdecak kagum dan berkata: "Gile bener ...." Beberapa minggu kemudian, terdengar lagi berita lain bahwa si A tadi sedang diadili karena kasus korupsi, yang jumlahnya sepuluh kali lipat dari jumlah kolektenya yang "menggemparkan". Orang lantas berkomentar: "Wah, kalau ini ... gile beneran!"

Bagi orang beriman, selalu ada godaan untuk hidup seperti katak yang bisa hidup di dua alam hidup di air dan di darat yakni orang-orang yang bisa hidup di dalam terang, sekaligus di dalam gelap. Pada hari Minggu, sikapnya bisa amat berbeda dengan sikap hidupnya pada hari Senin sampai Sabtu. Ia bisa begitu alim dan suci saat berada di gereja, tetapi ketika kembali ke rumah dan pekerjaan, ia menjadi serigala beringas bagi sesamanya. Tak heran, persekutuan jemaat kemudian menjadi tempat berkumpulnya orang-orang yang "bertopeng"! Tentu hal ini tidak bisa dipukul rata, tetapi kecenderungan semacam ini bisa terjadi di mana-mana, di antara orang kristiani.

Itu sebabnya kita sangat perlu mengingat pesan Paulus, bahwa kita telah mati bagi dosa (Roma 6:2). Akan sungguh aneh jika orang mengaku kristiani, tetapi masih bisa hidup bagi dosa yang berarti malah "mematikan" Kristus yang hendak berkarya di hidupnya. Jika hal demikian bisa terjadi, berarti hidupnya belum sungguh-sungguh baru (ayat 4). Menjalani hidup baru memang tak mudah. Bukan lagi menghambakan diri pada dosa, melainkan kepada Kristus. Yakni dengan setia menaati perintah-perintah Kristus setiap hari, agar terjadi perubahan radikal dalam pola pikir serta tindakannya --DKL
------------------------------------------------------------------
HIDUP YANG SETIAP HARI DIJALANI BAGI KRISTUS
AKAN MENDATANGKAN SUKACITA DAN BERKAT PENUH

TERUS MENERUS DI LATIH

Bacaan Firman
Efesus 4:11-12
Pertanyaan Renungan
1. Apakah yang diberikan Kristus kepada gerejaNya? (ayat 11).
2. Apakah tugas dari orang-orang yang diberikan itu? (ayat 12).
Gereja digambarkan sebagai tubuh Kristus, keluarga Allah (Bapa), dan bait Roh Kudus (Efesus 2:11-12). Kita adalah anggota-anggota tubuh, anggota-anggota keluarga, atau batu-batu hidup yang disusun rapi menjadi Bait Roh Kudus. Lalu, bagaimana caranya agar kita dibangun menjadi gereja kepenuhan Kristus? Dari ketiga metafora tersebut, kita melihat bagaimana Allah menyediakan orang-orang yang berfungsi sebagai pengawas dan pelatih bagi orang-orang kudus untuk membangun gerejaNya.
Kelima jawatan (rasul, nabi, penginjil, gembala dan guru) diberikan oleh Kristus untuk memperlengkapi orang-orang kudus, supaya melakukan pekerjaan pelayanan bagi pembangunan rumah Tuhan.
1. Dalam tubuh Kristus, fungsi kelima jawatan adalah memperlengkapi (katartismos). Itu diumpamakan seperti peranan dokter-dokter spesialis yang melengkapi, menyembuhkan dan memaksimalkan fungsi anggota-anggota tubuh Kristus (Efesus 4:11-12).
2. Dalam keluarga, fungsi kelima jawatan adalah seperti orang tua yang “membapai” dan “mengibui” keluarga tersebut (1 Tesalonika 2:7-12).
3. Dalam bait Roh Kudus (bangunan Allah), fungsi kelima jawatan adalah seperti tukang-tukang ahli (supervisor ahli) yang bertugas mengawasi dan melatih tukang-tukang untuk melakukan pembangunan rumah. Rasul adalah ahli bangunan (master builder), dalam bahasa Yunani adalah architekton. Dari kata ini lahir kata arsitek (1 Korintus 3:10).
Kelima jawatan adalah pengawas dan pelatih-pelatih yang melakukan tugasnya seperti orang tua kepada setiap orang-orang kudus.

Sabtu, 19 November 2011

IKAN BAKAR

Bacaan: Mazmur 57:1-12
Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa (Mazmur 57:10)
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: Roma 1-3
------------------------------------------------------------------
Tempat makan ikan bakar kesukaan saya adalah sebuah warung di pinggir sebuah sungai, di daerah perumahan yang bersebelahan dengan kompleks perumahan tempat saya tinggal. Lokasi warung ini cukup sulit dicari. Bahkan, walaupun sudah terlihat, warung itu tidak tampak meyakinkan. Namun, warung ini hampir tidak pernah sepi pengunjung. Bagaimana orang-orang itu, termasuk saya, bisa tahu mengenai warung tersebut? Melalui cerita dari orang-orang yang merasa puas dengan kelezatan ikan bakar yang dijualnya.

Adalah normal kalau seseorang bercerita dan mengajak orang lain untuk ikut merasakan pengalaman menyenangkan yang sudah dialaminya. Tak heran, setelah Daud merasakan kasih Allah yang menyelamatkannya dari musuh, ia begitu antusias menceritakannya kepada orang-orang. Daud merasa sedemikian bersukacita sehingga ia sangat terdorong untuk bersaksi tentang Allah kepada siapa pun.Termasuk kepada bangsa-bangsa yang belum mengenal Dia.

Seperti Daud, sebagai orang-orang yang sudah dikasihi Tuhan, bukankah seharusnya kita juga selalu antusias bersaksi tentang Tuhan? Namun, mengapa banyak orang kristiani belum melakukannya? Penghalang pertama, sangat mungkin adalah kurangnya kesadaran kita akan karya Tuhan. Maka, kita perlu kerap menyediakan waktu untuk mengingat segala berkat Tuhan di hidup kita. Khususnya bagaimana di kayu salib Yesus mengingat dosa kita dan menghapusnya di situ. Penghalang kedua, bisa jadi adalah rasa takut berbagi. Untuk ini, mintalah keberanian dari Roh Kudus. Jika pengalaman makan ikan bakar yang nikmat bisa dibagikan dengan antusias, mengapa pengalaman dikasihi Allah tidak bisa kita ceritakan? --ALS
------------------------------------------------------------------
BIASAKAN DIRI UNTUK MENERUSKAN HAL-HAL BAIK
KHUSUSNYA SETIAP KARYA TUHAN YANG TERUS TERJADI DI HIDUP KITA

PERUBAHAN VERSUS PERTUKARAN

Bacaan Firman
Baca Galatia 2:19-20
Pertanyaan Renungan
1. Bagaimanakah hubungan Paulus terhadap hukum Taurat? (ayat 19).
2. Bagaimanakah cara hidup Paulus? (ayat 20).
Penyebab mengapa banyak orang Kristen benar-benar tidak mengalami kemenangan di dalam pertumbuhan rohani adalah karena cara hidup yang keliru. Banyak orang Kristen masih terpengaruh oleh cara hidup yang lama, yaitu berusaha hidup bagi Kristus dengan kekuatannya sendiri. Hidup bagi Kristus sebagai motif tidaklah salah, namun hidup bagi Kristus sebagai cara hidup adalah salah. Kita bukan hidup bagi Kristus, tetapi membiarkan Kristus yang hidup dalam kita. Apabila kita mencoba hidup bagi Kristus, maka kitalah yang hidup. Jikalau kita yang masih hidup, maka kitalah yang menjalankan kehidupan kita.
Orang yang hidup bagi Kristus dengan kekuatannya sendiri akan berusaha untuk meniru Kristus. Agar menjadi serupa dengan Kristus, mereka mengadakan perubahan. Mereka harus berubah agar dapat hidup seperti Kristus. Inilah kekeliruan terbesar banyak orang Kristen. Kita tidak mungkin lagi mengalami perubahan / transformasi. Allah tidak tertarik untuk mengubah kita, Ia mengakhiri hidup lama kita. Ia membunuhnya di kayu salib. Kalau begitu, kekristenan bukanlah suatu perubahan, tetapi suatu pertukaran. Kita bertukar dari “saya yang hidup” kepada “Kristus yang hidup.” Memang kita masih berperan, yaitu membiarkan Allah mengekspresikan diriNya, melalui roh, jiwa, dan tubuh kita.
Renungan Firman :
Perubahan apakah yang masih menjadi pergumulan Anda selama ini? Menurut Anda, apakah Anda lebih sering mengusahakannya dengan kekuatan sendiri atau mengijinkan Kristus hidup di dalam Anda?